Laba Bersih Bank Raya Meroket di Tahun 2024

0
36

PT Bank Raya Indonesia Tbk (AGRO) membukukan pertumbuhan laba bersih tahun 2024 sebesar 108,9% secara year on year (YoY). Laba bersih yang dikantongi Bank Raya mencapai Rp50,89 miliar.

Bank Raya juga menyampaikan rasio profitabilitas menunjukkan perbaikan yang signifikan. Hal ini tercermin dari rasio profitabilitas seperti Net Interest Margin (NIM) yang meningkat 53 bps menjadi sebesar 4,44% dari tahun sebelumnya sebesar 3,91%. Pertumbuhan yang sama juga tercatat pada imbal hasil aset serta ekuitas yang masing-masing meningkat double dari tahun sebelumnya. Imbal hasil aset atau Return on Asset (ROA) mengalami peningkatan  meningkat 20 bps menjadi sebesar 0,40% dari 0,20% pada tahun 2023. Selanjutnya, imbal hasil ekuitas atau Return on Equity (ROE) meningkat 82 bps menjadi sebesar 1,59% dari 0,77% pada tahun 2023.

Pencapaian laba yang positif diantaranya didukung oleh meningkatnya penyaluran kredit yang berdampak pada pertumbuhan pendapatan bunga di tahun 2024 sebesar 17,3% (YoY) menjadi sebesar Rp1,04 triliun dibandingkan tahun 2023 sebesar Rp890,95 miliar.

Baca Juga :   Bank Raya Kembali Catat Pertumbuhan Cemerlang pada Kuartal III/2024

“Kinerja keuangan Bank Raya sepanjang tahun 2024 menunjukkan momentum yang baik dan on track pada pertumbuhan bisnis digital serta diikuti penerapan prinsip kehati-hatian yang baik, terlihat dari kualitas aset yang terus mengalami perbaikan. Sehingga kami optimis masih memiliki landasan pacu yang optimal dalam bisnis kami di 2025 dan tahun-tahun mendatang,” kata Direktur Utama Bank Raya, Ida Bagus Ketut Subagia dalam keterangan resminya.

Perbaikan kinerja keuangan di tahun 2024 terlihat dari pertumbuhan positif outstanding Total Kredit sebesar 3,4% (yoy) menjadi sebesar Rp7,13 triliun.

Komitmen Perseroan untuk memperkuat bisnis digital juga terlihat dari peningkatan penyaluran kredit digital selama tahun 2024 menjadi tumbuh 88,9% (yoy) menjadi Rp20,57 triliun. Hal ini mendorong outstanding kredit bisnis digital Bank mencapai Rp2,29 triliun atau bertumbuh 81,6% (yoy). Di sisi lain, digital saving menjadi sebesar Rp1,32 triliun tumbuh signifikan sebesar 57,2%. (yoy).

Pertumbuhan kredit yang berkualitas mendorong Total Aset Bank Raya menjadi Rp13,13 triliun meningkat 5,5% (yoy). Perseroan juga berhasil menjaga rasio likuiditas pada level yang aman dimana rasio LDR tercatat 87,62%, serta rasio LCR (Liquidity Coverage Ratio) dan Net Stable Funding Ratio (NSFR) tercatat sebesar 160,27% di atas ketentuan minimum sebesar 100%.

Baca Juga :   Cinema XXI Catat Pertumbuhan Pendapatan dan Laba Bersih di Tahun 2024

Selain itu dari sisi permodalan, Perseroan masih memiliki modal yang kuat terlihat dari rasio Total CAR sebesar 44,29% dan rasio Tier 1 CAR sebesar 43,46% yang akan mendukung ekspansi pertumbuhan bisnis Perseroan kedepan. Per akhir tahun 2024, Rasio NPL gross mengalami perbaikan sebesar 118 bps menjadi sebesar 3,22% dibandingkan dengan tahun sebelumnya 4,40%, sejalan dengan NPL net yang terus membaik menjadi sebesar 1,20% dibandingkan dengan tahun sebelumnya 1,51%.  NPL Coverage Bank Raya pada akhir tahun 2024 juga semakin kuat tercatat sebesar 455,46% meningkat 159 bps dari 296,14% pada akhir tahun 2023.

Sepanjang 2024, Bank Raya telah melakukan inisiasi bisnis dan inovasi untuk menopang bisnis digital berkelanjutan. Bank Raya terus mengoptimalkan potensi sinergi dengan ekosistem BRI dimulai dari pemanfaatan channel BRI seperti Agen BRILink dan Agen Gadai. Bank Raya juga semakin memperluas cakupan layanan diantaranya melalui kerjasama dengan PNM untuk aplikasi PNM Digi, dan juga ekosistem fintech dan digital lainnya untuk melayani UMKM.

Leave a reply

Iconomics