
Kuartal I/2023, Laba Bersih Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) Turun 14,27% Menjadi Rp1,36 Triliun1,

PT Trimegah Bangun Persada Tbk resmi menjadi perusahaan tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 12 April 2023/Foto: Dok.Perusahaan
PT Trimegah Bangun Persada Tbk dan entitas anak (NCKL) membukukan laba bersih sebesar Rp1,36 trillun pada kuartal pertama tahun 2023. Capaian laba bersih tersebut turun sekitar 14,27% dibanding Rp1,59 triliun pada periode yang sama tahun lalu.
Di sisi lain, perusahaan pertambangan dan hilirisasi nikel di Pulau Obi, Halmahera Selatan, Maluku Utara ini membukukan kenaikan pendapatan sebesar 74,59%, dari Rp2,74 triliun pada kuartal pertama 2022 menjadi Rp4,78 triliun pada kuartal pertama 2023 ini.
“Penurunan laba dikarenakan melemahnya harga nikel, kobalt, serta menguatnya Rupiah di kuartal pertama tahun 2023 dibanding periode yang sama tahun sebelumnya,” tulis manajemen dalam keterangan tertulis, Rabu (3/5).
Untuk segmen penambangan nikel, setelah dilakukan eliminasi, pendapatan NCKL naik sebesar 71,3% menjadi Rp912,8 miliar dari Rp532,9 miliar, sedangkan untuk segmen pengolahan nikel, pendapatan Perseroan naik sebesar 75,4% menjadi Rp3,9 triliun dari Rp2,2 triliun di kuartal pertama tahun 2022. Peningkatan pendapatan NCKL terjadi sebagian besar karena adanya peningkatan volume dan lini produksi di Perseroan dan entitas anak.
Sampai 31 Maret 2023, untuk lini produksi Rotary Kiln Electric Furnance (RKEF), entitas anak Perseroan PT Halmahera Jaya Feronikel (HJF) telah menyelesaikan pembangunan lima lini produksi dari total 8 lini produksi yang sedang dibangun. Tiga lini produksi sedang dalam tahap penyelesaian dan diperkirakan akan selesai pada akhir kuartal kedua tahun ini, sehingga total kapasitas produksi HJF akan sebesar 95 ribu metal ton/tahun. Apabila digabungkan dengan kapasitas produksi entitas anak Perseroan PT Megah Surya Pertiwi (MSP) yang memiliki kapasitas produksi 25 ribu metal ton/tahun, total kapasitas produksi Perseroan akan naik menjadi 120 ribu metal ton/tahun.
NCKL juga telah menyelesaikan lini ke 3 produksi refinery High Pressure Acid Leach (HPAL) dan telah berhasil mencapai 100% kapasitas produksi dalam waktu 2 bulan sehingga total kapasitas produksi MHP naik dari 37 ribu metal ton/tahun di tahun 2022 menjadi 55 ribu metal ton/tahun di tahun 2023. Tidak berhenti di situ, Perseroan akan melakukan bisnis proses lebih ke hilir dengan memasuki fase commisioning untuk produksi nikel sulfat sejak awal April 2023. Ini akan menjadi tonggak sejarah baru dalam industri baterai kendaraan listrik dengan hadir dan beroperasinya pabrik nikel sulfat pertama di Indonesia.
Leave a reply
