Home›Art of Execution›Meski Menurun Drastis, Pemerintah Klaim Penerimaan Pajak Masih Normal Hingga Februari

Kinerja Keuangan Tumbuh Positif Selama 9M 2020, Anak Usaha Pelindo II Bagikan Dividen Interim

November 20, 2020

142

Paparan publik ICPM secara virtual Jumat (20/11)/Iconomics

PT Jasa Armada Indonesia Tbk (IPCM) bakal membagikan dividen interim pada awal Desember nanti. Kinerja keuangan anak usaha PT Pelindo II (Persero) ini memang masih tumbuh positif pada Januari-Septmber 2020 (9M2020) di tengah kontraksi ekonomi nasional dan global.

Ada pun jumlah total dividen yang dibagikan tersebut adalah Rp10,6 miliar atau Rp2 per saham.

“Meskipun tidak besar, kami mohon ini tetap disyukurui karena dalam situasi pandemi, situasi krisis kita bisa terus tumbuh dan bisa memberikan dividen. Ini menununjukkan bahwa IPCM tetap stabil meskipun dalam keadaan krisis. Dividen interim ini juga merupakan wujud apresiasi kami kepada investor yang tetap setia bersama IPCM,” ujar Presiden Direktur IPCM, Amri Yusuf saat paparan publik secara virtual, Jumat (20/11).

Pada 9M2020, IPCM membukukan pendapatan sebesar Rp510 miliar, naik 3,75% YoY, dari Rp492 miliar pada periode 9M2019. Sedangkan laba bersih sebesar Rp70 miliar, naik 1,34% YoY, dari Rp69 miliar pada periode 9M2019.

Rizki Pribadi Hasan, Direktur Keuangan dan Sumber Daya Manusia IPCM menambahkan dividen interim akan dibagikan pada 2 Desember 2020.

Berikut adalah jadwal lengkap pemabgian dividen interim IPCM:

Cum Dividen Interim di Pasar Reguler dan Negosiasi : 12 November 2020
Ex Dividen Interim di Pasar Reguler dan Negosiasi : 13 November 2020
Cum Dividen Interim di Pasar Tunai: 16 November 202
Ex Dividen Interim di Pasar Tunai: 17 November 2020
Recording Date : 16 November
Pemabyaran Dividen Interim : 2 Desember

Harga saham IPCM pada sesi pertama Jumat (20/11) bertahan di level Rp228 per saham. Dari awal tahun (ytd) kinerja saham IPCM tetap tumbuh positif sebesar 23,24%.

Pada tahun ini, manajemen IPCM melakukan pembelian kembali saham (buyback) dalam dua tahap yaitu pada 20 Maret hingga 18 Juni lalu sebesar Rp 571.211.810 atau sebanyak 3.391.100 saham.

Kemudian buyback tahap kedua dilakukan pada 5 Agustus hingga 30 September 2020 sebesar Rp 1.046.231.978 atau sebanyak 4.648.700 lemabar saham.

Rizki Pribadi mengatakan buyback dilakukan sesuai dengan kebijakan relaksasi dari OJK yang mengiizinkan emiten melakukan buyback tanpa RUPS.