J.P Morgan Pertahankan Peringkat Overweight Pasar Modal Indonesia

0
305

J.P. Morgan memperkirakan adanya momentum positif di pasar modal Indonesia di tahun 2022 yang akan berlanjut di tahun 2023. J.P. Morgan pun mempertahankan peringkat “overweight” (OW) di pasar saham Indonesia, yang merupakan salah satu pasar dengan kinerja terbaik di Asia Pasifik pada tahun 2022, memperkirakan IHSG akan mencapai level 7.500 pada akhir tahun 2023.

Pandangan positif tersebut datang bahkan ketika pasar saham lokal telah melihat aliran dana asing keluar sejak awal tahun, karena investor memindahkan dana ke China setelah ekonomi terbesar kedua di dunia itu membuka kembali perbatasannya dan mencabut kebijakan zero tolerance Covid-19 selama tiga tahun.

“Kami percaya bahwa aliran dana ekuitas yang keluar baru-baru ini sebagian besar didorong oleh adanya pembukaan kembali perdagangan dari China, dimana investor menggunakan Indonesia sebagai sumber pendanaan setelah kinerja pasar saham yang luar biasa tahun lalu. Pada dasarnya, konsumsi domestik Indonesia tetap kuat dan pendapatan perusahaan bahkan tumbuh tinggi, dan kami yakin bahwa pasar saham Indonesia akan tetap memiliki outlook positif tahun ini karena investor memutuskan untuk buy on weakness,” kata Senior Country Officer J.P. Morgan Indonesia, Gioshia Ralie dalam keterangan resminya.

Baca Juga :   Menteri BUMN: Ada 8 Hingga 12 BUMN Go Public dalam Tiga Tahun ke Depan

Selain itu, rupiah Indonesia yang menguat dan naik sekitar 3% tahun ini terhadap dolar AS,  karena investor asing kembali ke pasar obligasi local, juga akan memberikan iklim investasi yang suportif terhadap pasar saham dalam waktu dekat.

“Kami berharap pasar modal bereaksi positif terhadap penguatan rupiah belakangan ini. Rupiah yang lebih kuat tentu dapat menguntungkan pasar, di mana apresiasi rupiah sebesar 1 persen terhadap dolar AS dapat meningkatkan laba bersih per saham sebesar 1 persen, dengan asumsi hal lainnya tetap konstan. Penguatan rupiah juga merupakan kabar baik bagi importir dengan menggunakan dolar AS, terutama perusahaan consumer goods yang mengimpor bahan baku, dan juga perusahaan dengan eksposur utang menggunakan dolar AS,” kata Ralie.

Dapatkan berita dan analisis seputar ekonomi, bisnis dan lainnya hanya di theiconomics.com.

Pastikan untuk mengikuti perkembangan terbaru, berita, dan event The Iconomics di akun sosial media kami:
Instagram: the.iconomics
TikTok: @theiconomics
YouTube: @theiconomics
X: theiconomic
LinkedIn: The Iconomics

Leave a reply

Iconomics