IPO pada Saat Pasar Lagi Tak Bersahabat, Harga Saham FORE Naik 34% pada Hari Pertama

0
64

PT Fore Kopi Indonesia Tbk. (FORE) resmi tercatat di Bursa Efek Indonesia pada Senin (14/4). Menjadi perusahaan ke-12 yang go public tahun ini, pada debutnya harga sahamnya FORE melonjak 34% dari harga perdana, di tengah situasi pasar saham yang dipenuhi sentimen negatif oleh tarif perdagangan Amerika Serikat.

Saat bel perdagangan saham dibuka pukul 09.00, harga saham FORE menyentuh angka Rp252 per saham, naik dari harga perdana Rp188.

Willson Cuaca, Komisaris Utama FORE mengatakan masa penawaran umum perdana saham FORE dimulai pada 8 April 2025 atau hari pertama setelah libur Lebaran.

Saat itu, akibat tarif impor pemerintah Amerika Serikat yang diumumkan pada 2 April, perdagangan saham di Indonesia langsung dihentikan sementara selama 30 menit (trading halt), karena anjlok seketika lebih dari 9%.

“Di dalam situasi gonjang ganjing di Amerika Serikat dan pelemahan pasar modal, keputusan yang tegas untuk maju terus melalui proses IPO adalah keputusan yang sangat tepat sekali,” ujar Wilson di Main Hall BEI, saat seremoni pencatatan perdana saham FORE.

Baca Juga :   Startup Cosmart Peroleh Pendanaan US$5 Juta dari Lightspeed, East Ventures, dan Vertex Ventures SEA & India

Ia mengatakan keputusan untuk terus melakukan penawaran umum FORE  merupakan keputusan yang “sangat penuh dengan percaya diri”, dengan mempertimbangkan fundamental bisnis dari FORE.

“Terbukti kita bisa berkumpul hari ini dan penawaran FORE di minggu lalu benar-benar di luar ekspektasi. Melalui sistem e-IPO penggalangan dana melebihi target dan kelebihan 200 kali. Lebih dari 114.000 investor bergabung ke FORE,” ujarnya.

Ia mengatakan memang ada anggapan dunia startup dan venture di Indonesia sedang tidak baik-baik saja. 

“Tetapi itu kata orang. Menurut saya, Indonesia itu selalu menjadi destinasi startup di Asia Tenggara karena market kita yang besar dan walaupun berita-berita buruk belakangan datang bertubi-tubi, tetapi perhatian dunia dan regional selalu ada di Indonesia,” ujar Co-Founder dan Managing Partner East Ventures ini.

Ia menegaskan FORE tidak terpengaruh dengan perang dagang yang sedang terjadi saat ini, karena ini merupakan perusahaan lokal yang tergantung pada kondisi perekonomian domestik.

“Dalam situasi pasar yang gonjang-ganjing kita harus percaya diri. Kita harus menjadi contoh untuk membawa berita baik ke dunia dan kita harus menunjukkan daya tahan dan kemandirian ekonomi lokal. Visi ke depan FORE itu cuma satu. Membuat Indonesia bangga dan melantai di Bursa adalah langkah awal dari kami. Kita akan menjadi pemenang dan tuan rumah di negara sendiri,” ujarnya.

Baca Juga :   Sinar Terang Mandiri Tbk Resmi Melantai di BEI, Mayoritas Dana untuk Beli Alat Berat

FORE meraup dana Rp353,44 miliar dari penawaran umum perdana saham ini.

Sekitar Rp275 miliar dana tersebut akan digunakan untuk membuka 140 outlet baru yang saat ini belum memperoleh izin, dengan komposisi 10% untuk outlet Flagship, 80% untuk outlet Medium dan 10% untuk outlet Satellite yang termasuk biaya renovasi, biaya pengadaan peralatan dan perlengkapan outlet di wilayah Jabodetabek serta wilayah lain di Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi dan Bali. 

Penggunaan dana tersebut direncanakan dilakukan secara bertahap dari 2025 sampai 2026. 

Untuk seluruh outlet yang akan dibuka Perseroan di masa mendatang, Perseroan akan memprioritaskan ekspansi tersebut dengan merenovasi gedung yang sudah berdiri dan menggunakan skema sewa tanah dan bangunan. 

Kemudian, sekitar Rp60 miliar dana hasil IPO digunakan untuk setoran modal kepada perusahaan anak yaitu  PT Cipta Favorit Indonesia. Selanjutnya,  digunakan untuk membuka sekitar sebanyak 30 outlet baru yang saat ini belum memperoleh izin, dengan komposisi 10% untuk outlet Flagship, 65% untuk outlet Medium dan 25% untuk outlet Satellite, termasuk pada biaya renovasi, biaya pengadaan peralatan dan perlengkapan outlet di wilayah Jabodetabek serta wilayah lain di Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi dan Bali.

Baca Juga :   Resmi Melantai di BEI, Produsen Permen YUPI akan Dirikan Pabrik Baru di Jawa Timur

Penggunaan dana tersebut direncanakan untuk dilakukan secara bertahap dari  2025 sampai 2027.

Dapatkan berita dan analisis seputar ekonomi, bisnis dan lainnya hanya di theiconomics.com.

Pastikan untuk mengikuti perkembangan terbaru, berita, dan event The Iconomics di akun sosial media kami:
Instagram: the.iconomics
TikTok: @theiconomics
YouTube: @theiconomics
X: theiconomic
LinkedIn: The Iconomics

Leave a reply

Iconomics