IPO NANO dan STAA Disambut Positif Investor, Harga Saham Hari Pertama Naik

0
557

Dua emiten baru resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis (10/3). Harga saham keduanya  kompak naik pada hari pertama menjadi anggota Bursa.

Emiten pertama adalah PT Nanotech Indonesia Global Tbk (NANO). NANO adalah perusahaan yang bergerak di bidang penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan alam dan teknologi rekayasa lainnya. NANO juga menawarkan jasa konsultasi manajemen.

Dengan menawarkan sebanyak 1,285 miliar saham kepada publik pada harga perdana Rp100 per saham, NANO  mendapatkan dana sebesar Rp128,5 miliar dari penawaran umum perdana saham ini.

Pada hari pertama debutnya di Bursa, harga saham NANO naik 10% dari harga perdana Rp100 per saham menjadi Rp110 per saham.

“Kami meyakini masih ada tempat bagi teknologi karya anak bangsa untuk berperan secara mandiri menguasai teknologi demi mendukung peningkatan nilai tambah 10, 100, hingga 1.000 kali lipat bagi sumber daya alam negeri ini yang begitu melimpah. Dengan mendapat kepercayaan besar dari investor, kami akan terus berusaha menjaga pertumbuhan bisnis kami secara berkelanjutan serta menjaga hubungan harmonis dengan seluruh stakeholder,” ujar Suryandaru, Direktur Utama PT Nanotech Indonesia Global Tbk, Kamis (10/3).

Baca Juga :   Pertamina Geothermal Energy dan ASDP akan IPO Tahun 2022

Sebanyak Rp69,98 miliar dana hasil IPO ini digunakan manajemen PT Nanotech Indonesia Global Tbk untuk belanja modal. Sisanya, digunakan untuk belanja operasional.

Perusahaan kedua yang resmi mencatatkan sahamnya di Bursa pada hari ini adalah PT Sumber Tani Agung Resources Tbk (STAA).

Mostfly Ang, Direktur Utama PT Sumber Tani Agung Resources Tbk.

Perusahaan yang bergerak di bidang perkebunan kelapa sawit dan industri pengolahan kelapa sawit ini melepaskan sebanyak 877,072 juta lembar saham kepada publik. Dengan harga penawaran Rp600 per saham, dana yang diperoleh dari aksi korporasi ini mencapai Rp526,24 miliar.

Dana hasil IPO ini digunakan untuk pembangunan industri hilir oleh anak usaha yaitu PT Sumber Tani Agung Oils & Fats di Dumai, Riau dengan luas lahan kurang lebih 46,698 hektar.

Harga saham STAA naik 25% dari harga penawaran perdana Rp600 per saham menjadi Rp750 per saham pada hari pertama perdagangan di Bursa.

“Dengan tercatatnya saham kami di Bursa Efek Indonesia, kami yakin STAA akan menjadi salah satu alternatif investasi bagi para investor di pasar modal. Untuk itu, kami akan bekerja keras secara maksimal dalam meningkatkan kinerja perseroan serta menciptakan pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan dengan tetap mengedepankan Good Corporate Governance,” ujar Mostfly Ang, Direktur Utama PT Sumber Tani Agung Resources Tbk.

Baca Juga :   Jadi Emiten ke-56, Multi Medika Internasional Tbk Melantai di Bursa Efek Indonesia

Dengan tercatatnya saham NANO dan STAA pada hari ini, sepanjang 2022 ini sudah ada 11 perusahaan yang menjadi penghuni baru Bursa Efek Indonesia dengan total nilai emisi mencapai Rp2,93 triliun.

Berikut adalah 9 perusahaan tersebut dan nilai emisinya:

1. PT Adaro Minerals Indonesia Tbk : Rp604,86 miliar
2. PT Semacom Integrated Tbk; Rp62,46 miliar
3. PT Autopedia Sukses Lestari Tbk: Rp652,61 miliar
4. PT Net Visi Media Tbk: Rp150 miliar
5. PT Mitra Angkasa Sejahtera Tbk: Rp145 miliar
6. PT Champ Resto Indonesia Tbk: Rp226,67 miliar
7. PT Nusatama Berkah Tbk: Rp84 miliar
8. PT Adhi Commuter Properti Tbk: Rp288,89 miliar
9.PT Sumber Mas Konstruksi Tbk (SMKM): Rp66 miliar
10.PT Nanotech Indonesia Global Tbk (NANO): Rp128,5 miliar
11.PT Sumber Tani Agung Resources Tbk (STAA): Rp526,24 miliar.

Leave a reply

Iconomics