ICX Tertarik Jadi Penyelenggara Bursa Karbon, Tapi Tunggu Aturan Teknisnya

0
298
Reporter: Arif Hatta

Indonesia Climate Exchange (ICX), bagian dari Indonesia Commodity & Derivatives Exchange (ICDX) Group menyambut baik terbitnya Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) mengenai Perdagangan Karbon melalui Bursa Karbon yang baru-baru ini dirilis OJK. ICX juga berminat sebagai penyelenggara bursa karbon.

CEO ICX, Megain Widjaja mengungkapkan ICX siap, ICX sudah menyiapkan model sistem dan infrastruktur untuk penyelenggaraan bursa karbon. Namun, pihaknya tetap akan menunggu peraturan turunannya dari POJK yang sudah diterbitkan OJK. Pasalnya, bisnis membutuhkan kepastian, termasuk soal kepastian pengaturan.

“Kami sifatnya masih menunggu dulu sampai sudah jelas seperti apa, baru kami mengajukan. Filosofi kami, kami proof of concept jalan dulu, baru kami scale up,” kata Megain saat ‘Lunch with CEO ICDX’ pada Kamis (24/08/2023) di Plataran Senayan.

Saat ini, ICX yang sudah berdiri 3 tahun ini tengah menjalankan proyek percontohan perdagangan Renewable Energy Certificates (REC). REC merupakan sertifikat yang membuktikan bahwa produksi tenaga listrik per megawatt hour (MWh) berasal dari pembangkit listrik non fosil, seperti pembangkit tenaga air, tenaga angin, tenaga surya, panas bumi ataupun pembangkit berbasis bioenergi.

Baca Juga :   Bursa Komoditas Uzbekistan Bekerja Sama dengan ICDX, Simak yang Dikerjasamakan

Megain menceritakan lelang REC pertama yang dilaksanakan oleh ICX bersumber dari 2 pembangkit listrik yang berasal dari Panas Bumi dan Mikro Hidro. Adapun pembeli REC pada lelang awal ini berjumlah 9 entitas yang berasal dari komoditas berjangka broker termasuk Self Regulatory Organization (SRO) juga berpartisipasi. Lelang percontohan ini mencakup transaksi REC 1.050 MWh.

Megain melihat isu perubahan iklim menjadi isu yang sangat penting saat ini. Adapun perdagangan karbon adalah salah satu bagian dari isu perubahan iklim. Oleh karena itu, kerangka besar perubahan iklim akan mencakup isu yang lebih luas, tidak hanya sekadar perdagangan karbon atau bursa karbon. Termasuk di dalamnya mengenai energi baru terbarukan atau energi yang bersumber dari non fosil.

Dalam pandangan Megain, krisis iklim akan lebih mengerikan dari krisis keuangan. Rambatannya akan luas. Mulai dari masalah energi, lingkungan hingga pangan. Perlu diingat, dimana-mana, kelaparan akan melahirkan kekacauan. Gangguan pangan akan berpotensi melahirkan kekacauan. Oleh karena, isu perubahan iklim memang harus ditangani dengan serius oleh semua pemangku kepentingan, baik pebisnis dan regulator.

Leave a reply

Iconomics