Hari Pertama di Bursa, Saham PT Sumber Mas Konstruksi Tbk (SMKM) Dilego Investor

PT Sumber Mas Konstruksi Tbk (SMKM) resmi tercatat di Bursa Efek Indoensia (BEI), Rabu (9/3). Emiten jasa konstruksi ini menjadi perusahaan tercatat ke-9 yang melantai di Bursa pada tahun ini.

Pada hari pertama di Bursa, saham SMKM langsung dilego investor. Tak lama setelah resmi jadi penghuni Bursa, saham SMKM turun 9,8% ke level Rp238 per saham, dari harga penawaran perdana Rp264 per saham. Harga saham SMKM sempat menyentuh level Rp290 per saham, namun tak bertahan lama.

PT Sumber Mas Konstruksi Tbk menawarkan sebanyak 250 juta lembar saham kepada publik pada harga perdana Rp264 per saham, SMKM memperoleh dana sebesar Rp66 miliar dari penawaran umum perdana ini.

Sebanyak 97% dana hasil penawaran umum ini digunakan untuk modal kerja konstruksi proyek Perseroan dimasa yang akan datang baik pada sektor swasta maupun pemerintahan. Sisanya yaitu 3% digunakan untuk penelitian dan pengembangan sumber daya manusia.

Budi Aris, Direktur Utama PT Sumber Mas Konstruksi Tbk mengatakan perusahaan ini sudah berdiri sejak 1981 dan memulai kegiatan usahanya pada tahun 1982 di bidang jasa konstruksi jalan, drainase dan renovasi fasilitas kesehatan. Perusahaan terus mengembangkan usahanya di bidang jasa konstruksi umum mencakup kegiatan pembangunan jalan, jembatan, gedung, perumahan dan perkantoran.

“Kami berharap dengan tercatatnya saham PT Sumber Mas Konstruksi Tbk di Bursa Efek Indonesia, kiranya dapat memberikan investasi yang baik dan menarik bagi investor serta mendorong perusahaan untuk terus tumbuh dan berkembang dan tetap memperhatikan Good Corporate Governance atau tata kelola perushaaan yang baik,” ujar Budi saat seremoni pencatatan saham.

Dengan tercatatnya saham PT Sumber Mas Konstruksi Tbk pada hari ini, sepanjang 2022 ini sudah ada 9 perusahaan yang jadi penghuni baru Bursa Efek Indonesia dengan total nilai emisi mencapai Rp2,276 triliun.

Berikut adalah 9 perusahaan tersebut dan nilai emisinya:

1. PT Adaro Minerals Indonesia Tbk : Rp604,86 miliar
2. PT Semacom Integrated Tbk; Rp62,46 miliar
3. PT Autopedia Sukses Lestari Tbk: Rp652,61 miliar
4. PT Net Visi Media Tbk: Rp150 miliar
5. PT Mitra Angkasa Sejahtera Tbk: Rp145 miliar
6. PT Champ Resto Indonesia Tbk: Rp226,67 miliar
7. PT Nusatama Berkah Tbk: Rp84 miliar
8. PT Adhi Commuter Properti Tbk: Rp288,89 miliar
9.PT Sumber Mas Konstruksi Tbk (SMKM): Rp66 miliar