
Ekonomi AS Akan Segera Memasuki Resesi?

Perdagangan saham di New York Stock Exchange/Istimewa
Iconomics – Sulit untuk memprediksi kapan resesi akan melanda ekonomi Amerika Serikat (AS). Padahal, umumnya ekonom AS melalui sebuah survei meyakini resesi akan segera terjadi karena melemahnya pasar akibat perang dagang serta perekonomian Jerman dan Tiongkok yang melambat.
Ada beberapa faktor yang mungkin menyebabkan resesi ekonomi terjadi di AS antara lain pertumbuhan ekonomi global yang melambat, berkurangnya dampak pemotongan pajak 2017 atau mungkin saja karena risiko deflasi. Hasil survei terhadap ekonom itu muncul setelah pernyataan Presiden Donald Trump yang mengangkat soal resesi kini membayangi perekonomian AS.
“Saya siap untuk segalanya. Saya tidak berpikir kita (akan) mengalami resesi. Kita telah melakukannya dengan baik. Daya beli masyarakat kita tinggi,” kata Trump seperti dikutip Channel News Asia pada Senin (19/8).
Dikatakan Trump, selama pemerintahannya, pihaknya telah memberi potongan pajak yang luar biasa sehingga daya beli masyarakat tetap tinggi. Dan sebagian besar ekonom menyebutkan AS tidak akan mengalami resesi walau dunia kini sedang mengalami resesi. Apalagi pemerintah telah melakukan hal yang baik untuk menggenjot pertumbuhan ekonomi.
Seperti Trump, penasihat ekonominya, Larry Kudlow juga mengatakan hal serupa. Dia menilai tidak akan ada resesi melanda perekonomian AS. Masyarakat bekerja dengan standar upah yang lebih tinggi sehingga mereka bisa berbelanja. Di sisi lain, masyarakat juga menyimpan sebagian dari pendapatannya itu.
“Jadi saya pikir sebenarnya perekonomian AS pada paruh kedua 2019 akan sangat baik,” kata Kudlow.
Sementara itu, penasihat perdagangan Trump, Peter Navarro seperti yang dilaporkan The Guardian mengatakan, perekonomian AS akan kuat hingga 2020 dan membantah indikator pasar saham mendekati resesi.
Meski resesi tidak akan segera terjadi pada tahun ini, The New York Times melaporkan, potensi AS memasuki resesi telah meningkat tajam dalam dua pekan terakhir. Dan itu bisa saja terjadi pada tahun depan.
Merujuk kepada jajak pendapat yang dilakukan NBC/Wall Street Journal yang dirilis pada Minggu (18/8) kemarin, kegelisahan masyarakat AS meningkat. Persentase masyarakat yang menyetujui kebijakan Trump dalam menyelesaikan masalah ekonomi berada pada posisi 49%. Dan sekitar 46% menyatakan tidak setuju.
Dibanding dengan hasil jajak pendapat serupa pada Mei lalu, angka ini tentu saja turun. Pada Mei lalu, sekitar 51% menyatakan setuju terhadap Trump dalam menangani masalah ekonomi. Sementara sekitar 41% menyatakan tidak setuju.
Asosiasi ekonom bisnis AS menyebutkan resesi perekonomian AS akan mulai terjadi pada tahun ini. Penilaian tersebut lebih cepat jika dibandingkan dengan hasil survei Februari lalu. [*]
Leave a reply
