
Dirut: Keuangan Jiwasraya Terkuras karena Investasi Tak Hati-Hati

Rapat Dengar Pendapat Jiwasraya dengan Komisi VI DPR RI/ The Iconomics
Masalah keuangan yang melanda PT Asuransi Jiwasraya (Persero) rupanya disebabkan kesalahan investasi yang diterapkan jajaran direksi periode 2013-2018. Akibatnya, Jiwasraya kesulitan membayar klaim polis nasabahnya dan menanggung utang yang cukup besar.
Direktur Utama Jiwasraya Hexana Tri Sasongko mengatakan, dewan direksi sebelumnya menempatkan premi di luar unsur kehati-hatian sehingga keuangan perusahaan terkuras. Diketahui komposisi portofolio investasi Jiwasraya lebih dari 50% ditempatkan di saham pasar modal dan reksadana saham.
“Sedangkan untuk investasi di government bonds di Jiwasraya hanya sampai 15% dari portofolio, jauh dari angka aman yang seharusnya diatas 30%,” tutur Hexana ketika rapat dengan Komisi VI DPR beberapa waktu lalu.
Dikatakan Hexana, kecilnya investasi di government bonds – walau risiko lebih kecil – lantaran returnnya lebih kecil ketimbang saham di pasar modal dan reksadana. Karena portofolio itu, Hexana ketika ditunjuk menjadi direktur utama bertekad untuk merestrukturisasi aset sebagai salah satu solusi menyelesaikan masalah Jiwasraya.
Untuk membayar utang klaim jatuh tempo senilai Rp 12,4 triliun pada akhir tahun ini, Jiwasraya disebut telah berhasil menarik beberapa investor yang saat ini sedang melalui proses due diligence. Para investor ada yang berasal dari luar negeri, ada juga yang dari dalam negeri.
Akan tetapi, Hexana belum mau membeberkan para investor itu karena masih sedang proses due diligence.
Leave a reply
