BUMN Ini Sambut Langkah OJK Tingkatkan Pengawasan IKNB

0
104
Reporter: Yehezkiel Sitinjak

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berkomitmen meningkatkan pengawasan Sektor Industri Keuangan Non-Bank (IKNB). Apalagi sektor ini sedang mendapat sorotan menyusul kasus dugaan korupsi di PT Asuransi Jiwasraya (Persero) dan PT Asabri (Persero).

Adapun peningkatan pengawasan yang dicanangkan OJK dengan kebijakan untuk mereformasi perbaikan penerapan di manajemen risiko, governance dan pelaporan kinerja investasi di otoritas dan publik. Salah satu sektor yang merasakan imbas kasus dugaan korupsi di Jiwasraya dan Asabri antara lain manajer investasi (MI).

Menanggapi kondisi tersebut, Direktur Utama PT Danareksa Investment Management (Persero) Marsangap P Tamba menyambut baik langkah yang diambil OJK terutama dalam hal meningkatkan pengawasan. Langkah ini akan membawa manfaat jangka panjang bagi sektor IKNB dan meningkatkan kepercayaan investor dalam pasar.

“Kita sambut baik apa yang akan di lakukan OJK ke depan, yang akan memperkuat pengawasannya. Long term benefitnya sih bagus, ini akan meningkatkan kepercayaan buat investment, kalau sekarang ini kan OJK mulai over protect, saya pikir ini bisa meningkatkan kepercayaan publik,” kata Marsangap di Jakarta, Senin (3/2).

Baca Juga :   Tips Investasi Saham Jangka Panjang dan Cara Memulainya

Kebijakan OJK tersebut konsekuensinya, kata Marsangap, pergerakan sektor MI akan lebih ketat. Tentu saja itu bisa dimaklumi agar industri bisa semakin berhati-hati mengelola dananya dan bergeser orientasi terhadap manajemen risiko yang lebih tinggi.

“Kita di DIM berbuat sebagai proses termasuk pemilihan underline yang kita pakai men-support produk kita. Mudah-mudahan investor reksadana tidak lihat efek short term saja, tapi melihat reksadana itu sebagai tools merencanakan keuangan jangka panjang mereka,” kata Marsangap.

Di samping rekam jejak, kata Marsangap, besaran dana yang dikelola MI bisa menjadi pertimbangan nasabah melihat MI. Sebab, jumlah besaran dana yang dikelola MI dari masyarakat menunjukkan tingkat kepercayaan nasabah terhadap MI tersebut.

Berkaitan dengan kinerja DIM pada 2019, Marsangap menuturkan, perusahaannya berhasil mencatat dana kelolaan mencapai Rp 34 triliun atau tumbuh 13% dari tahun sebelumnya dan di atas rata-rata industri. Sedangkan portofolio investasi perusahaan masih mayoritas berbasis di suku bunga atau fix income dengan 60%, kemudian di bawahnya merupakan investasi alternatif seperti Efek Beragunan Aset (EBA) dengan 30% dan terakhir di saham sebesar 10%.

Leave a reply

Iconomics