Bukukan Kinerja Positif pada Tahun 2021, Merck Tbk Tebar Dividen Rp107,5 Miliar

1
201

PT Merck Tbk membukukan kinjera positif sepanjang tahun 2021 lalu. Baik pendapatan maupun laba bersih tumbuh signifikan. Sekitar 80% dari laba bersih dibagikan kepada pemegang saham dalam bentuk dividen.

Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang digelar pada Rabu (25/5) telah menyetujui Laporan Keuangan untuk tahun buku 2021. RUPST juga menyetujui pembagian dividen sebesar Rp107,5 miliar atau Rp240 per unit saham.

“Jumlah dividen yang dibagikan kali ini tidak berbeda jauh dengan sebelum-sebelumnya, karena Perseroan masih tetap menggunakan rasio yang sama, kurang lebih 80% dari profit after tax yang dapat dicapai oleh Perseroan di tahun 2021,” ujar Direktur Merck Tbk, Bambang Nurcahyo pada paparan publik usai RUPST, Rabu (25/5).

Tahun 2021 lalu, Merck mencatatkan pertumbuhan kinerja keuangan yang kuat. Pendapatan naik 62% menjadi sebesar Rp 1 triliun dari Rp656 miliar di tahun 2020. Kenaikan pendapatan tersebut diimbangi dengan membaiknya efisiensi operasional, sehingga di akhir tahun 2021 Perseroan mencatatkan kenaikan laba bersih 83% menjadi sebesar Rp132 miliar.

“Kami percaya bahwa capaian positif dan rebound yang membanggakan di tahun 2021 merupakan hasil kolaborasi bersama dengan pemangku kepentingan. Perseroan berupaya agar tetap bertumbuh menjadi perusahaan sains dan teknologi di bidang kesehatan yang unggul dan berkontribusi optimal bagi tercapainya tujuan keberlanjutan (Sustainable Development Goals). Untuk itu, Perseroan menjalankan banyak inisiatif strategis yang terbukti berhasil mempertahankan pangsa pasar, khususnya selama masa pandemi yang memaksa dunia melakukan transformasi digital lebih cepat,” papar Presiden Direktur PT Merck Tbk Evie Yulin.

Baca Juga :   Tahun 2022, Merck akan Pertahankan Kinerja Positif, Optimistis Tumbuh Lebih dari Industri

Total Aset, Liabilitas dan Ekuitas Perseroan pada tahun 2021 tercatat mencapai Rp1 triliun, Rp342 miliar dan Rp684 miliar, masing-masing naik 10%, 8% dan 12% dari tahun sebelumnya. Sementara itu, rasio lancar tercatat 2,71, Liabilitas terhadap Ekuitas 0,50, Liabilitas terhadap Aset 0,33. Rasio profitabilitas terjaga dengan marjin laba kotor 37,46%, ROA naik menjadi 12,83% dari 7,73% dan ROE naik menjadi 19,25% dari 11,74%.

Divisi Healthcare berhasil melewati tahun kedua masa pandemi 2021 dengan pencapaian 18% di atas target dan bertumbuh sebesar 23,3%. Dari sisi penjualan, Divisi Obat-Obatan Resep mencapai realisasi mencapai Rp594 miliar sehingga berkontribusi 56% terhadap total pendapatan Perseroan.

Kinerja di sektor usaha terapi kesuburan (infertilitas) semakin kuat dan mampu mencatat pencapaian 48% di atas target dan bertumbuh 93%, hampir dua kali lipat dibanding tahun lalu. Selain itu, kelompok produk terapetik diabetes mencatat pencapaian 3% di atas target  dengan pertumbuhan 19%. Kelompok produk tiroid juga mencatat pencapaian 37% di atas target dan bertumbuh 9,6%. Serta, terapetik Onkologi juga mampu mencatat pencapaian 34% di atas target dan bertumbuh 42%.

Baca Juga :   Di Luar AS dan Eropa, Merck Pilih Bangun Digital Hub di Singapura

Berlanjutnya pandemi di tahun 2021 membuat Divisi Plant Perseroan kembali harus menghadapi tantangan besar pada aspek kesehatan dan keselamatan karyawan dan lingkungan (K3L), dimana protokol kesehatan ketat harus diberlakukan, sementara target produksi dinaikan. Kendala lain yang harus diatasi adalah terbatasnya jumlah personel dan adanya hambatan logistik selama puncak pandemi. Dalam upaya menghadapi tantangan tersebut, Divisi Plant tetap mampu menggunakan 90% kapasitas dan berhasil melampaui target produksi sebesar 892 juta tablet atau 106,2% dari target 840 juta tablet. Komposisi produksi adalah 90% produk solid dan 10% produk liquid dan semi solid.

Sementara itu, perbandingan volume ekspor dan domestik di tahun 2021 meningkat menjadi 58% dan 42% dibandingkan volume ekspor dan domestik sebesar 52% dan 48% pada 2020. Capaian ini menunjukkan tingginya realisasi ekspor bagi produk-produk Perseroan pada 2021.

Konsistensi Perseroan dalam merealisasikan program-program pemantauan dan pengelolaan lingkungan dalam rangka menjaga dan meningkatkan kualitas lingkungan sekitarnya, Plant Merck di Pasar Rebo, Jakarta, kembali dianugerahi sertifikat PROPER Biru dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan selama 5 tahun berturut-turut.

Baca Juga :   Merck Tbk Bagikan Dividen Rp130 per Saham

Lini usaha Bahan Baku Obat (BBO) yang merupakan residual dari bisnis chemical milik Merck KGaA sebagai Principal dengan dijalankan oleh PT Merck Chemicals and Life Sciences menunjukkan kinerja positif di 2021, yakni tumbuh 21% menjadi sebesar Rp94 miliar dari Rp78 miliar di tahun sebelumnya. Namun demikian, kontribusi BBO terhadap total pendapatan Perseroan menurun, dari 12% di tahun 2020 menjadi 9% di tahun 2021 karena Perseroan tetap fokus meningkatkan bisnis Healthcare dan kegiatan ekspor yang dilakukan.

Dapatkan berita dan analisis seputar ekonomi, bisnis dan lainnya hanya di theiconomics.com.

Pastikan untuk mengikuti perkembangan terbaru, berita, dan event The Iconomics di akun sosial media kami:
Instagram: the.iconomics
TikTok: @theiconomics
YouTube: @theiconomics
X: theiconomic
LinkedIn: The Iconomics

1 comment

Leave a reply

Iconomics