Buka Perdagangan Bursa, Ketua DK OJK Ungkapkan 4 Fokus Kebijakan Pasar Modal

0
74

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) akan fokuskan pasar modal melalui 4 kebijakan.  Hal tersebut diungkapkan oleh Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso Wimboh saat pembukaan perdagangan saham di tahun 2020 di Bursa Efek Indonesia, Kamis (2/1/2020).

Empat fokus kebijakan di Pasar Modal yaitu pertama, peningkatan pelaksanaan governance yang lebih baik yang akan dapat memperkokoh kepercayaan investor dan pelaku pasar terhadap pasar modal Indonesia.

Kedua, meningkatkan peran pasar modal dalam pembiayaan berbagai proyek di sektor-sektor strategis Pemerintah, di antaranya melalui pemberian berbagai insentif kepada para emiten yang bergerak pada pengembangan sektor-sektor strategis Pemerintah dan yang mengedepankan aspek ramah lingkungan.

Ketiga, meningkatkan jumlah emiten UMKM, melalui penyederhanaan aturan penawaran umum dan kewajiban transparansi bagi UMKM maupun peningkatan peran perusahaan efek daerah, dan keempat, membangun ekosistem pasar modal yang lebih dalam.

Pengembangan ekosistem pasar modal dilakukan dengan antara lain melanjutkan pengembangan central counterparty clearing (CCP), memperluas instrumen pasar modal, yang bersifat konvensional, syariah maupun berwawasan lingkungan, seperti project crowdfunding, obligasi daerah, blended finance dan juga project bonds.

Presiden Jokowi dalam sambutannya mengapresiasi kinerja bursa saham Indonesia yang terus meningkat dari tahun ke tahun sehingga harus dijaga kepercayaan investor terutama dari praktik-praktik manipulasi harga yang merugikan.

Baca Juga :   Jokowi: Birokrat Tidak Hanya Sent Saja Tapi Pastikan Delivered

“Perlindungan kepada investor harus ditingkatkan, fraud harus ditindak, ciptakan sistem investasi yang transaran dan valid. Harus membangun ekosistem yang baik karena penting menjaga kepercayaan masyarakat,” kata Presiden.

Presiden juga meminta agar tahun 2020 menjadi momentum bagi OJK dan BEI  sebagai tahun pembersihan pasar modal dari para manipulator bursa saham.

Data OJK mencatat pada 2019, meski ekonomi Indonesia terdampak pelambatan ekonomi dunia yang mengakibatkan laju investasi dan ekspansi di sektor riil melemah, pertumbuhan ekonomi Indonesia masih bisa tumbuh di atas 5 persen dengan tingkat inflasi terkendali dan stabilitas sektor jasa keuangan yang masih terjaga.

Di pasar modal, IHSG pada 2019 masih mencatatkan pertumbuhan yang positif, yaitu 1,70%, ditutup di level 6.299,5. Net buy investor asing di pasar saham mengalami peningkatan yang begitu signifikan, dari mencatatkan net sell Rp50,7 triliun di tahun 2018 menjadi net buy Rp49,2 T di tahun 2019.

Aktivitas penghimpunan dana melalui penawaran umum di pasar modal tahun 2019 lalu juga terbilang baik, yaitu sebesar Rp166,8 triliun dengan 60 emiten baru dan 3 equity crowdfunding, atau meningkat dibanding posisi 2018 Rp166,1 triliun dengan 62 emiten baru

Baca Juga :   OJK Bersama Pemda Menggelar Vaksinasi Serentak 4 Kota

Menurut Wimboh, hal ini menandakan masih tingginya kepercayaan investor terhadap prospek ekonomi Indonesia. Tingginya market confidence ini juga diperkuat oleh hasil surveiyang dilakukan oleh Bloomberg terhadap 57 global investor dan trader yang menempatkan Indonesia di ranking tertinggi di antara negara-negara emerging market untuk tujuan investasi di instrumen saham dan surat utang.

Dapatkan berita dan analisis seputar ekonomi, bisnis dan lainnya hanya di theiconomics.com.

Pastikan untuk mengikuti perkembangan terbaru, berita, dan event The Iconomics di akun sosial media kami:
Instagram: the.iconomics
TikTok: @theiconomics
YouTube: @theiconomics
X: theiconomic
LinkedIn: The Iconomics

Leave a reply

Iconomics