Bos BEI: Mudah-mudahan Pos Indonesia atau Anak Usahanya Bisa IPO

0
833

Tak hanya mengapresiasi penerbitan obligasi perdana PT Pos Indonesia (Persero) serta mendorong penerbitan obligasi-obligasi berikutnya, Direktur Utama PT Bursa Efek Indonesia, Iman Rachman juga berharap PT Pos Indonesia (Persero) atau anak usahanya bisa melakukan penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO).

“PT Indonesia hari adalah perusahaan tercatat obligasi yang ke-123 dan untuk tahun ini merupakan perusahaan yang ke-9 yang tercatat untuk obligasi. Mudah-mudahan, kita tunggu kedepannya apakah PT Pos atau anaknya bisa melantai di Bursa, sehingga kita bisa ketemu di sini lagi,” ujar Iman dalam sambutannya pada acara Seremoni Pencatatan Perdana Obligasi I Pos Indonesia tahun 2022 di Bursa Efek Indonesia, Kamis (29/12).

Merespons harapan bos BEI untuk melakukan IPO, Direktur Utama PT Pos Indonesia (Persero), Faizal Rochmat Djoemadi mengatakan IPO dilakukan bila Perseroan mencapai tingkat profitabilitas tertentu.

“Tentu sesuai dengan harpan Pak Wamen (BUMN), Pak Tiko, memang kita pada akhirnya dituntut untuk IPO, setelah perusahaan ini mencapai profitabilitas tertentu. Jadi, kita memang akhirnya diminta untuk IPO. Mudah-mudahan kita ketemu lagi pak Iman pada saat IPO nanti,” ujar Faizal.

Baca Juga :   RUPS Pos Indonesia Tunjuk Fauzi Baadilla, Aktor Sekaligus Relawan Prabowo Jadi Komisaris

Pada hari ini, Kamis (29/12), PT Pos Indonesia (Persero) resmi mencatatkan obligasi perdana di BEI, senilai Rp500 miliar. Obligasi yang terdiri atas dua seri tersebut semuanya terserap oleh investor.

Faizal mengatakan hasil penerbitan obligasi ini akan digunakan oleh perusahaan untuk mendanai program transformasi dan inovasi yang akan dilakukan dalam lima tahun kedepan agar Pos Indonesia tetap relevan dengan kebutuhan masyarakat.

PT Pos Indonesia adalah BUMN yang dimiliki 100% oleh pemerintah Indonesia. Perusahaan yang berdiri 26 Agustus 1746 ini memiliki empat portofolio bisnis yaitu bisnis jasa keuangan, jasa kurir, jasa logistik dan jasa properti.

Faizal menyebut Pos Indonesia saat ini memiliki coverage terluas dibandingkan dengan perusahaan sejenis, yang meiliputi 62.239 chanel fisik dan lebih dari 4.800 kantor. Tidak hanya itu, Pos Indonesia juga dilengkapi dengan chanel digital khususnya di ritel yaitu PosPay yang tersedia di mobile apps dan juga PosAja untuk layanan kurir.

Portofolio bisnis Pos Indonesia didukung oleh tiga anak perusahaan yaitu: PT Pos Finansial Indonesia yang bergerak di bidang pengembangan jasa keuangan dan solusi digital; PT Pos Logistik Indonesia untuk pengembangan bisnis logistik, dan PT Pos Properti Indonesia untuk leverage aset properti perusahaan. Pos Indonesia memiliki aset properti berupa tanah seluas hampir 3 juta meter persegi dan bangunan seluas 750 ribu meter persegi yang tersebar di hampir 3.000 titik di kota-kota besar di seluruh Indonesia.

Baca Juga :   Pos Indonesia Dipersiapkan Jadi Holding Logistik BUMN

Selain itu, Pos Indonesia juga memiliki dua badan afiliasi. Pertama, Dapen Pos yang memiliki dua anak usaha yaitu PT Dapensi Trio Usaha (DPU) yang bergerak dalam bisnis proses outsourcing dan PT Dapensi Dwi Karya (DDK) yang bergerak di bidang fleet management.

Kemudian afilasi kedua adalah Yayasan Pendidikan Bhakti Pos Indonesia (​YPBPI) yang mengelola Universitas Logistik dan Bisnis Internasional.

Dapatkan berita dan analisis seputar ekonomi, bisnis dan lainnya hanya di theiconomics.com.

Pastikan untuk mengikuti perkembangan terbaru, berita, dan event The Iconomics di akun sosial media kami:
Instagram: the.iconomics
TikTok: @theiconomics
YouTube: @theiconomics
X: theiconomic
LinkedIn: The Iconomics

Leave a reply

Iconomics