BNC: Layanan dan Fitur Inovatif Mendorong Kinerja Perseroan

0
361

PT Bank Neo Commerce Tbk (BNC) telah meluncurkan berbagai layanan dan fitur yang inovatif melengkapi yang sudah ada sebelumnya, diantaranya yakni fitur Neo Emas, QRIS, Virtual Account (VA), dan Remittance. Terbaru, fitur QRIS sudah bisa digunakan oleh nasabah BNC untuk melakukan pembayaran di merchant-merchant di seluruh Indonesia.

Direktur Utama Bank Neo Commerce Tjandra Gunawan mengatakan bahwa dirinya bersyukur bahwa kerja keras BNC untuk terus melengkapi layanan dan fitur di aplikasi neobank membuahkan hasil.

“Sejak aplikasi neobank kami hadir di Maret tahun lalu, BNC terus menambah berbagai layanan dan fitur yang dapat memenuhi kebutuhan nasabah. Selain sekarang ini nasabah sudah dapat melakukan pembayaran dengan menggunakan QRIS, nasabah juga dapat melakukan transaksi pembelian dan penjualan emas di aplikasi neobank, melakukan pembayaran tagihan dan/atau pembelian pulsa, mengajukan pinjaman secara online dan beragam transaksi lainnya. Hal ini merupakan komitmen kami dalam menjawab kebutuhan para nasabah kami,” kata Tjandra dalam keterangan resmi.

BNC menyebut langkah ini juga berimbas ke peningkatan berbagai indikator kinerja Perseroan. Peningkatan ini terlihat dari kenaikan yang berkelanjutan atas pendapatan berbasis komisi (fee based income) BNC sebesar 18,08% menjadi Rp207,9 miliar di Juli 2022 dari Rp176,1 miliar di Juni 2022, atau naik sebesar 69,38% dari sebesar Rp122,7 miliar di Desember 2021.

Baca Juga :   Gojek Masuk ke Bank Jago

BNC juga mencatat pendapatan bunga bersih (Net Interest Income/NII) Rp702,5 miliar pada Juli 2022 atau naik sebesar 28,42% jika dibandingkan posisi Juni 2022 yang sebesar Rp547,0 miliar, dan naik sebesar 122,4% jika dibandingkan posisi 31 Desember 2021 yang sebesar Rp315,9 miliar.

BNC juga berhasil membukukan laba sebesar Rp 4,5 miliar di bulan Juli 2022 dari sebelumnya Rp 5,6 miliar di bulan Juni 2022. Pencapaian laba selama dua bulan berturut-turut ini memberikan dampak positif bagi kinerja Perseroan di awal semester II tahun 2022.

Adapun penurunan secara bertahap atas Rasio Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) juga terus bergulis. BOPO pada Juni 2022 di posisi 156,75%, menjadi 145,2% pada Juli 2022. Tak hanya itu, rasio Net Interest Margin (NIM) pada Juli 2022 berhasil naik sebesar 0,79% menjadi 10,95% dari 10,16% di Juni 2022.

BNC juga mencatatkan berbagai pencapaian positif di sisi Aset dan Dana Pihak Ketiga (DPK). Aset mengalamai kenaikan sebesar 6,26% dari Rp14,3 triliun di Juni 2022 menjadi Rp15,2 triliun di Juli 2022. Bila dibandingkan dengan Aset di akhir Desember 2021 yang sebesar Rp11,3 triliun, maka telah terjadi peningkatan sebesar Rp3,9 triliun atau 34,61%. Dari sisi likuiditas, perolehan DPK di Juli 2022, meningkat 4,5% dibandingkan perolehan Juni 2022 dari Rp11,1 triliun menjadi Rp11,6 triliun.

Leave a reply

Iconomics