Bisnisnya Makin Berkembang, BCA Digital akan IPO?

0
308

Bisnis PT Bank Digital BCA (BCA Digital) dengan aplikasi blu, berkembang cukup pesat dalam waktu setahun setelah resmi diluncurkan Juli 2021 lalu.

Namun, PT Bank Central Asia Tbk selalu induk sejauh ini belum berencana untuk mengantarkan bank digital ini ke pasar modal.

Corporate Secretary PT Bank Central Asia (BCA) Tbk Raymon Yonanto mengatakan ada banyak pertimbangan untuk melakukan Initial Public Offering (IPO).

“Salah satunya size dari bank itu sendiri, bisnis yang berkembang seberapa jauh, apakah banknya sudah profit atau belum,” ujar Raymon dalam konferensi pers Public Expose Live, Rabu (14/9).

Raymon mengatakan usia BCA Digital masih relatif muda, baru setahun lebih. Meski demikian, Raymon mengataka potensi perkembangannya cukup besar. Karena itu, fokus BCA saat ini adalah membesarkan bisnis BCA Digital ini.

“Nanti lihat ke depan, kalau bisnisnya bagus, pertumbuhannya bagus, sudah profit, baru kemungkinan besar kita akan masuk ke pasar (IPO),” ujarnya.

Pada tahun lalu, BCA selaku induk sudah menambah suntikan modal ke BCA Digital sehingga saat ini modalnya sudah mencapai Rp4 triliun.

Baca Juga :   Dalam Kondisi Sekarang, Nasabah Baru Bukan Prioritas BCA untuk Penyaluran Kredit

“Kalau peraturan meminta kita untuk meningkatkan lagi (modal), kita terus mendukung dan kalau bisnisnya berkembang cepat dan memperlukan modal-modal tambahan, BCA bank yang sangat banyak memiliki kapital,” ujarnya.

Dalam catatan Theiconomics, sejak pertama kali diluncurkan pada 22 Juli 2021 hingga 15 Juli 2022, tercatat sekitar 806 ribu pengguna blu by BCA Digital yang sehari-hari aktif melakukan berbagai macam transaksi keuangan dengan total nilai transaksi Rp36 triliun. Jumlah transaksi keuangan di platform blu by BCA Digital ini di antaranya berasal dari pembelian dan pembayaran QRIS serta tagihan sebesar Rp161 miliar.

“Kami senang mengetahui bahwa blu mulai meraih kepercayaan publik sebagai sahabat finansial hanya dalam waktu satu tahun. Kepercayaan nasabah kepada kami terlihat dari Dana Pihak Ketiga (DPK) yang berhasil terhimpun lebih dari Rp 4,4 triliun. Tidak hanya sekedar download, tapi nasabah kami terlihat makin aktif menggunakan blu untuk bermacam transaksi keuangan. Ini membuat kami berupaya terus mengembangkan blu dengan mengakomodir kebutuhan dan suara dari nasabah kami,” ujar Direktur Utama BCA Digital, Lanny Budiati beberapa waktu lalu.

Baca Juga :   Hadirkan Solusi Keuangan yang Selaras dengan Gaya Hidup Nasabah, BCA Digital dan Garuda Indonesia Luncurkan Garuda x bluDebit Card

Dari seluruh dana pihak ketiga yang berhasil dihimpun, BCA Digital sudah menyalurkan kredit lewat chanelling, joint financing, dan penyaluran langsung ke nasabah sejumlah Rp 1,75 triliun.

Upaya blu by BCA Digital yang menjadi pionir BaaS (Bank-as-a-Service) untuk membentuk ekosistem digital di Indonesia juga sudah memperlihatkan kemajuan yang berarti. Per Juli 2022, BCA Digital sudah berhasil menintegrasikan blu dengan setidaknya dua aplikasi digital partner, di antaranya Blibli dan Telkomsel Redi.

Dapatkan berita dan analisis seputar ekonomi, bisnis dan lainnya hanya di theiconomics.com.

Pastikan untuk mengikuti perkembangan terbaru, berita, dan event The Iconomics di akun sosial media kami:
Instagram: the.iconomics
TikTok: @theiconomics
YouTube: @theiconomics
X: theiconomic
LinkedIn: The Iconomics

Leave a reply

Iconomics