BI: Ekonomi Kita Masih Kuat dan Industri Perbankan Akan Tetap Dijaga

0
446
Reporter: Leo Farhan

Bank Indonesia (BI) memastikan fundamental perekonomian nasional berada dalam kondisi yang kuat meski tertekan karena wabah virus corona. Salah satu indikator perekonomian Indonesia masih dalam kondisi kuat tampak dari rasio kecukupan modal (CAR) yang masih berada di posisi sekitar 23%.

Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, di samping CAR, rasio kredit bermasalah (NPL) di industri perbankan secara gross berada di level 2,5% dan secara net 1,3%. “Kondisi perbankan Indonesia saat ini sangat kuat dibandingkan dengan situasi pada 2008, apalagi dibandingkan 1997/1998,” kata Perry beberapa waktu lalu.

Perry mengatakan, pihaknya menyadari wabah virus corona membuat seluruh dunia usaha tertekan, termasuk UMKM dan beberapa perusahaan rintisan. Bahkan di antara mereka ada yang sudah tidak beroperasi lagi. Kurangnya produksi dan lemahnya perekonomian juga mendorong peningkatan risiko terhadap perbankan.

Karena itu, BI bersama Kementerian Keuangan, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) sedang menyiapkan paket kebijakan stimulus yang lebih besar dari sebelumnya. Dengan demikian, dampak wabah virus corona terhadap perbankan menjadi lebih bisa dimitigasi.

Baca Juga :   Putin: Dominasi Barat Berakhir, Tiongkok dan India Perlu Dilibatkan

Perry menambahkan, BI selama ini telah mengeluarkan kebijakan yang mendukung penguatan industri perbankan, seperti penurunan suku bunga acuan. BI memastikan likuiditas di perbankan lebih dari cukup, serta relaksasi ketentuan makroprudensial, pasar uang, dan pasar valuta asing.

Dapatkan berita dan analisis seputar ekonomi, bisnis dan lainnya hanya di theiconomics.com.

Pastikan untuk mengikuti perkembangan terbaru, berita, dan event The Iconomics di akun sosial media kami:
Instagram: the.iconomics
TikTok: @theiconomics
YouTube: @theiconomics
X: theiconomic
LinkedIn: The Iconomics

Leave a reply

Iconomics