Bappebti: Tren Kripto Semakin Meningkat Peminatnya, Mulai dari Pegawai Swasta hingga Mahasiswa

0
237
Reporter: Maria Alexandra Fedho

Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) melihat tren aset kripto yang bakal semakin meningkat. Kepala Biro Pembinaan dan Pengembangan PBK Bappebti, Tirta Karma Senjaya mengatakan bahwa tren aset kripto ke depan akan sangat meningkat, walaupun beberapa waktu lalu sempat mengalami penurunan dari sisi value. Tren kripto yang akan semakin meningkat ini didorong oleh tren investor dan pemanfaatan teknologi aplikasi.

Tirta menjelaskan bahwa hingga sampai tahun 2045 demografi Indonesia bisa mencapai 319 juta penduduk dengan didominasi hidup di perkotaan. Dari demografi tersebut, 70% merupakan berpenghasilan menengah, dan ini merupakan demografi utama pengguna kripto.

“Berpenghasilan tentu saja masih 70% menengah dan ini sebenarnya yang menjadi demografi utama dari penggunaan aset kripto, dimana hampir semua mayoritas penduduk yang menggunakan atau berinvestasi, memperdagangkan aset kripto itu adalah terutama yang berpenghasilannya tidak terlalu tinggi,” jelas Tirta dalam diskusi Perlindungan Konsumen Aset Kripto pada UU PPSK pada Senin (27/02/2023).

Tirta mengungkapkan bahwa secara demografi pelanggan, aset kripto paling banyak di pulau Jawa. Selain itu, yang paling banyak bertransaksi adalah karyawan swasta, disusul dengan wiraswasta, pegawai negeri sipil (PNS), dan pelajar maupun mahasiswa.

Baca Juga :   Jumlah Investor Aset Kripto Naik Tipis-tipis, CEO Tokocrypto Punya Harapan dengan Adanya Bursa Kripto

Berdasarkan penelitian dari Center of Economics and Law Studied (CELIOS) menyatakan bahwa produk investasi yang saat ini paling banyak dimiliki masyarakat Indonesia adalah reksadana sebanyak 29,8%, saham sebanyak 21,7%, dan aset kripto sebesar 21,1%.

“Paling banyak adalah reksadana, pasar saham, dan aset kripto yang terus ini menaik gitu kan. Walaupun disampaikan penempatan dananya Rp500.000 sampai Rp 1 juta. Bahkan kalau dari laporan dari para pedagang aset kripto pada Bappebti sendiri bahkan itu mayoritas angkanya lebih spesifik adalah di bawah Rp500.000,” kata Tirta.

Menurutnya, banyak yang memulai investasi pada aset kripto ini dikarenakan depositnya tidak terlalu besar karena dengan dana Rp50.000 sudah bisa deposit. Dan, untuk melakukan transaksi bisa dimulai dengan Rp10.000.

Dapatkan berita dan analisis seputar ekonomi, bisnis dan lainnya hanya di theiconomics.com.

Pastikan untuk mengikuti perkembangan terbaru, berita, dan event The Iconomics di akun sosial media kami:
Instagram: the.iconomics
TikTok: @theiconomics
YouTube: @theiconomics
X: theiconomic
LinkedIn: The Iconomics

Leave a reply

Iconomics