Bank Neo Commerce Kembali Gelar Right Issue pada Kuartal Pertama 2022

0
840

Setelah sukses menggelar dua kali right issue pada tahun 2021 ini, PT Bank Neo Commerce Tbk atau BNC akan kembali menggelar aksi korporasi yang sama pada tahun 2022.

Rencananya, bank yang telah bertransformasi menjadi bank digital ini akan melakukan Penambahan Modal dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau right issue ke-6 pada kuartal pertama 2022.

Direktur Utama PT Bank Neo Commerce Tbk Tjandra Gunawan mengungkapkan nilai right issue ke-6 ini ditargetkan dua kali lipat dari nilai right issue ke-5 yang sebesar Rp2,5 triliun.

“Kami sudah merencanakan kurang lebih double dari angka sebelumnya yaitu Rp5 triliun,” ungkap Tjandra saat paparan publik usai Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada Rabu (29/12).

Tjandara optimistis, right issue ke-6 nanti juga akan disambut antusias oleh para investor, seperti pada right issue ke-5 yang mengalami kelebihan permintaan (oversubscribed) hingga 400% atau sebesar 679 juta saham, setara Rp882,5 miliar.

“Kami confident bahwa proses right issue berikutnya akan bisa sukses seperti right issue ke-5,” ujarnya.

Baca Juga :   Bank Neo Commerce Telah Salurkan Kredit Sebanyak Rp9 Triliun per Semester I-2024

Ada pun rencana penggunaan dana right issue ke-6 nanti, jelas Tjandra tidak jauh beda dengan right issue ke-5 yang lalu. Sebagai bank digital yang bertumpuh pada teknologi, sekitar 50% hingga 60% dari dana hasil right issue ke-6 juga akan digunakan untuk teknologi.

“Sudah sewajarnya sebuah digital bank atau bank yang bertransformasi menjadi digital harusnya mengalokasikan investasinya 50-60% minimal untuk teknologinya,” ujarnya.

Kemudian kurang lebih 30% dana hasil right issue ini rencananya akan digunakan untuk operasional perushaan seperti untuk marketing, edukasi konsumen, dan peningkatan sumber daya manusia.

Tjandra mengatakan right issue kembali dilakukan bukan semata untuk meningkatkan permodalan bank, tetapi dilakukan karena sejalan dengan pertumbuhan bisnis BNC. “Kami memprediksi di 2022 dan 2023, itu akan terjadi lebih masif lagi proses digitalisasi di Indonesia,” ujarnya.

BNC sendiri sudah menyiapakan berbagai fitur yang akan menjadi daya tarik bagi pengguna. Salah satu fitur yang baru diluncurkan Bank Neo adalah digital lending yang saat ini baru ada di aplikasi Akulaku. Fitur digital lending ini rencananya akan tersedia di aplikasi Bank Neo paling lambat akhir Januari 2022.

Baca Juga :   BNC Luncurkan Kampanye #BuatSemua sebagai Solusi Perbaiki Literasi Keuangan

Bank Neo juga akan meluncurkan QRIS pada aplikasi Bank Neo paling lambat akhir kuartal pertama 2022. Bank Neo juga akan melakukan kerja sama Open API dengan beberapa mitra strategis termasuk juga penyaluran pinjaman kepada UMKM yang makin aktif di 2022.

Pada tahun 2022, BNC juga menargetkan pertambahan jumlah user atau pengguna baru sebanyak 15 juta. Saat ini, jumlah pengguna BNC mencapai 13,2 juta. Dus, Tjandra memperkirakan akhir tahun depan jumlah user BNC mencapai 28 juta user.

Setelah right issue ke-5 yang lalu, komposisi kepemilikan saham BNC adalah PT Akulaku Silvrr Indonesia sebesar 24,98%, PT Gozco Capital 15,64%, Rockcore Financial Technology Co. Ltd 6,12%, Yellow Brick Enterprise Ltd. 5,17%, dan sisanya pemegang saham publik 48,08%.

Pada RUPSLB yang digelar Rabu (29/12) ini, pemegang saham menunjuk Ricko Irwanto sebagai Direktur Kepatuhan dan Sumber Daya Manusia. Selain itu, pemegang saham juga menunjuk Chen Jun sebagai Direktur Sistem Teknologi Informasi.

Sementara itu, Direktur Utama tetap dijabat oleh Tjandra Gunawan dan Direktur Bisnis oleh Aditya Windarwo.

Baca Juga :   Tahun Baru, Bank Neo Commerce Buka Kantor Baru

Di jajaran dewan komisaris adalah Suprihadi (Komsiaris Utama/Komisiaris Independen), Pamitra Wineka (Komisaris Independen), Pramoda Dei Sudarmo (Komisaris Independen), dan Tjandra Mindarta Gozali (Komisaris).

Dapatkan berita dan analisis seputar ekonomi, bisnis dan lainnya hanya di theiconomics.com.

Pastikan untuk mengikuti perkembangan terbaru, berita, dan event The Iconomics di akun sosial media kami:
Instagram: the.iconomics
TikTok: @theiconomics
YouTube: @theiconomics
X: theiconomic
LinkedIn: The Iconomics

Leave a reply

Iconomics