
Bank Neo Commerce Bukukan Laba di Kuartal I-2024?

Kantor Bank Neo Commerce/Dok. BNC
PT Bank Neo Commerce Tbk (BNC) menyampaikan hasil kinerja keuangan kuartal I tahun 2024. BNC membukukan laba bersih sebesar Rp14,23 miliar di kuartal I tahun 2024. Capain tersebut jauh lebih baik dibandingkan periode yang sama di tahun lalu yang membukukan kerugian sebesar Rp68,40 miliar.
BNC berhasil menekan Beban Operasional Pendapatan Operasional (BOPO) yang turun sebesar 7,91% menjadi sebesar 98,83% di kuartal I-2024, sedangkan pada periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 106,74%.
Pendapatan bunga bersih (Net Interest Income/NII) BNC untuk tiga bulan pertama tahun 2024 tercatat sebesar Rp773,27 miliar. Pendapatan bunga bersih BNC untuk periode hingga April 2024 akan mencerminkan tren penyaluran kredit di periode tersebut.
“Namun kami yakin keadaan ini akan segera berbalik karena penyaluran kredit akan tumbuh tinggi dengan kualitas yang terjaga baik,” kata Direktur Bisnis PT Bank Neo Commerce Tbk, Aditya Windarwo dalam keterangan resminya.
Kredit yang disalurkan pada 31 Maret 2024 tercatat sebesar Rp9,40 triliun, menurun 13,87% dari periode yang sama di tahun sebelumnya sebesar Rp10,91 triliun. Apabila dilihat secara bulanan, kredit yang disalurkan BNC pada akhir Februari 2024 dan akhir Januari 2024 masing-masing sebesar Rp9,76 triliun dan Rp10,14 triliun. Tren ini akan berlanjut untuk kredit yang disalurkan di April 2024.
BNC senantiasa menjaga kualitas kredit di mana Non-Performing Loan (NPL) neto per 31 Maret 2024 sebesar 1,30%, membaik dari sebelumnya sebesar 2,67% pada kuartal I-2023. Hal ini terjadi karena BNC berfokus pada penyaluran kredit yang berkualitas, dengan lebih selektif dalam penyalurannya.
Aditya menjelaskan bahwa pihaknya optimistis perekonomian Indonesia akan terus tumbuh. Pertumbuhan ini adalah peluang bagi BNC untuk terus ekspansi penyaluran kreditnya.
“Di saat bersamaan BNC terus menjaga kualitas kredit yang disalurkan dengan lebih selektif dalam penyaluran kredit dan memperluas penyaluran kredit ke berbagai segmen nasabah, mulai dari individu, UMKM, dan korporasi,” katanya.
Dana Pihak Ketiga (DPK) BNC per 31 Maret 2024 tercatat sebesar Rp14,35 triliun dengan CASA rasio 27,60%. Terjadi peningkatan pada tabungan sebesar 16,17% dari Rp3,05 triliun pada kuartal I tahun lalu menjadi Rp3,54 triliun pada periode yang sama tahun ini. Adapun deposito mengalami penurunan 3,59% dari Rp10,77 triliun di kuartal I-2023 menjadi Rp10,39 triliun di kuartal I-2024. Sementara jumlah DPK pada akhir Februari 2024 dan akhir Januari 2024 masing-masing sebesar Rp13,84 triliun dan Rp14,62 triliun. Dengan ini BNC bisa segera menggenjot penyaluran kreditnya dan menorehkan kinerja yang positif ke depannya.
Dari sisi total aset mengalami sedikit penurunan dari sebesar Rp19,11 triliun di akhir Maret 2023, menjadi Rp18,91 triliun di Maret 2024.
Leave a reply
