
Bank Mandiri Bagikan Dividen Rp24,7 Triliun atau 60% dari Laba Bersih Tahun 2022

Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Bank Mandiri, Selasa (14/3). Salah satu keputusannya nilai dividen tahun buku 2022 sebesar Rp24,7 triliun atau 60% dari laba bersih tahun 2022/Foto:Dok.Bank Mandiri
Setelah kemarin BRI, hari ini giliran PT Bank Mandiri (Persero) Tbk yang menyampaikan kabar gembira kepada para investor saham. Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) bank BUMN ini menetapkan nilai dividen tahun buku 2022 sebesar Rp24,7 triliun. Jumlah tersebut merupakan 60% dari total laba bersih Mandiri pada tahun lalu yang sebesar Rp41,17 triliun.
“Diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang baru saja selesai, besarnya dividen yang akan dibayarkan adalah sebesar 60% dari laba bersih konsolidasi atau sebesar Rp24,7 triliun yang akan dibagikan kepada pemegang saham. Dimana kalau kita lihat secara besaran nanti per lembar sahamnnya senilai Rp529,33 atau naik 50% dibanding dividen tahun sebelumnya,” ungkap Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi dalam konferensi pers setelah RUPST, Selasa (14/3).
Darmawan mengatakan,Negara Republik Indonesia selaku pemegang saham 52% Bank Mandiri akan mendapatkan dividen sebesar Rp12,84 triliun yang akan disetorkan kepada Rekening Kas Umum Negara. Nilai dividen bagian Negara ini naik 46,7% dari posisi tahun lalu.
Sementara itu, 40% dari laba bersih konsolidasi tahun lalu atau sebesar Rp 16,46 triliun akan dialokasikan sebagai laba ditahan.
Darmawan menambahkan, besaran dividen yang dibayarkan tahun ini sejalan dengan komitmen manajemen Bank Mandiri, yang terus berupaya untuk berkontribusi secara optimal kepada masyarakat.
“Keputusan ini juga mengindikasikan dukungan yang kuat dari pemegang saham kepada manajemen untuk terus memberikan solusi finansial yang terbaik tak hanya kepada nasabah tetapi juga masyarakat secara luas,” ujar Darmawan.
Darmawan melanjutkan, keputusan pembagian dividen juga dilakukan dengan mempertimbangkan rencana akselerasi serta ekspansi bisnis serta kebutuhan permodalan Bank Mandiri. Adapun, setelah pembagian dividen, rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) Bank Mandiri sampai dengan akhir tahun 2023 diproyeksikan tetap terjaga di level optimal.
Darmawan menambahkan, pihaknya optimis dengan beragam pengembangan serta inovasi digital yang tengah dijalankan dapat mampu mendukung rencana bisnis berkelanjutan Bank Mandiri termasuk mendorong fungsi intermediasi yang menjadi core bisnis perseroan.
“Sejalan dengan momentum pertumbuhan ekonomi, kami optimis kinerja Bank Mandiri akan terus membaik. Ke depan, kami akan terus memacu pengembangan bisnis dan layanan Bank Mandiri agar dapat memenuhi ekspektasi seluruh stakeholder perseroan,” imbuh Darmawan.
Leave a reply
