
Analis Maybank Sekuritas Perkirakan Dampak El Nino ke CPO Baru Terjadi Tahun Depan

Kelapa sawit yang sedang diangkut/Dok. AAL
Para investor saham boleh mulai melirik lagi ke saham-saham emiten perkebunan kelapa sawit. Harga Crude Palm Oil (CPO) diperkirakan akan kembali terkerek naik pada tahun 2024 akibat penurunan produksi karena dampak el nino yang terjadi pada tahun 2023 ini.
Harga CPO pernah menyentuh sekitar MRY 8.000 per ton akibat perang Rusia dan Ukraina yang mendongkrak permintaan terhadap CPO sebagai subtitusi dari minyak bunga matahari (sunflower) dan minyak rapeseed. Saat ini harga Crude Palm Oil (CPO) relatif stabil di kisaran MRY 3.000 hingga MRY 4.000 per ton.
Adi Wicaksono, Retail Analyst Maybank Sekuritas mengatakan el nino yang terjadi pada tahun 2023 ini diperkirakan akan berdampak pada penurunan produksi tandan buah segar (TBS) perusahaan-perusahaan sawit. Tetapi, menurut dia, berkaca pada kejadian el nino sebelumnya seperti tahun 2015 dan 2019, dampak penurunan produksi ini baru akan terjadi pada tahun berikutnya.
Adi mengabil contoh yang terjadi pada PT Perusahaan Perkebunan London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP). Pada tahun 2016, setahun setelah el nino 2015, produksi TBS LSIP turun 12%. Kemudian pada tahun 2020, setahun setelah el nino 2015, produksi TBS LSIP turun 12%.
Hal yang sama juga dialami emiten perkebunan sawit lainnya seperti PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI). Pada tahun 2016, produksi TBS AALI turun 11% dan tahun 2020 turun 9%.
El nino merupakan fenomena meningkatnya suhu muka laut di Samudera Pasifik bagian timur. Peningkatan suhu muka laut ini mengakibatkan udara basah ke Indonesia berkurang. Inilah yang menyebabkan sebagian besar wilayah Indonesia sejak Agustus lalu hingga saat ini curah hujannya di bawah normal.
“Kalau lihat peta perkebunan di Indonesia, sebagian besar di Sumtaera dan kalimantan. Sumatera dan Kalimantan curah hujanya rendah, ini berpengaruh ke produksi CPO ke depannya,” ujar Adi dalam acara ‘Prospek dan Tantangan Sektor CPO di Tengah El Nino’, Selasa (3/10).

Beberapa emiten sawit dan valuasinya/Sumber: Maybank Sekuritas
Produksi yang menurun ini diperkirakan akan mengerek harga CPO pada tahun 2024 mendatang.
“Kalau saya amati biasanya kalau el nino terjadi, setelah itu harga CPO bisa naik sekitar 30%. Produksi turun 12% tetapi harga jual CPO itu naik dua kali lipat jadi 30%. Itu bisa menjadi alternatif untuk investasi mengantisipasi dampak el nino baru di tahun depan,” ujar Adi.
1 comment
Leave a reply

[…] Adi Wicaksono, Retail Analyst Maybank Sekuritas mengatakan el nino yang terjadi pada tahun 2023 ini diperkirakan akan berdampak pada penurunan […]