
Allianz Life Indonesia Catat Pertumbuhan Dua Digit Selama 2019 dan Kuartal I/2020

Allianz Utama Indonesia/Dokumentasi perusahaan
PT Allianz Life Indonesia berhasil mencatatkan pertumbuhan pendapatan premi bruto 23,8% secara tahunan (yoy) sebesar Rp 13,2 triliun pada 2019. Pertumbuhan pendapatan premi sepanjang 2019 ini didorong berkat pertumbuhan pada dua kanal distribusi perusahaan yaitu agency (keagenan) yang tumbuh 33,0% yoy dan bancassurance yang tumbuh 20,2% yoy.
“Allianz Life Indonesia mengalami tahun yang luar biasa di tahun 2019 dan terus mengungguli pasar, didukung oleh saluran multi-distribusi kami yang terdiri dari agensi, bancassurance, kemitraan digital serta konsumen emerging,” kata CEO Allianz Life Indonesia Joos Louwerier saat telekonferensi pers secara virtual, Selasa (23/6).
Louwerier menambahkan, kinerja yang baik tercapai pada 2019 mampu dipertahankan pada Kuartal I/2020, di mana pada periode tersebut perusahaan mencatat pertumbuhan pendapatan premi bruto sebesar 40% yoy atau sebesar Rp 3,8 triliun.
Louwerier mengatakan, perusahaan tidak lengah dalam berinovasi dan memperkuat proses digitalisasi dalam upaya memberikan pelayanan termudah, nyaman, dan pengalaman terbaik bagi nasabah.
Dalam hal ini, Allianz telah memiliki ekosistem digita untuk customer dan bisnisnya yang terdiri atas beberapa aspek. Pertama, para mitra bisnis Allianz telah dilengkapi dengan alat pemasaran digital bernama Allianz Discover yang memungkinkan para tenaga pemasar dan para mitra bisnis untuk mengirimkan permintaan polis secara digital.
Louwerier mencatat bahwa untuk 2019, 92% dari seluruh permintaan polis telah dikirimkan secara digital. Selain itu, alat digital tersebut, telah mampu mempercepat proses penerbitan polis menjadi 5 menit.
“Proses pengeluaran polis setahun lalu membutuh waktu 7 hingga 9 hari. Namun, sekarang dengan Allianz Discover, kami dapat melakukannya hingga 5 menit saja. Dan saat ini sekitar 20% dari polis yang kami terbitkan dibawah 5 menit. Ambisi kami kedepannya adalah agar 50% dari polis kami untuk diterbitkan dalam waktu 5 menit,” kata Louwerier.
Selain itu, Louwerier menambahkan, semakin banyak dari nasabah telah menerima polis mereka secara digital, atau disebut sebagai e-polis. Sepanjang 2019, Allianz mencatat sekitar 46% dari polis yang diterbitkan perusahaan berupa e-polis.
Allianz juga telah menyiapkan platform digital “Allianz eAZy Connect” yang bertujuan untuk memudahkan nasabah untuk melakukan klaim terhadap polis yang kini dapat dilakukan secara digital.
Di kesempatan itu, Chief Financial Officer Cindy C. Cui menyebut, perusahaan juga memastikan komitmennya dalam memberikan perlindungan terhadap para nasabah yang terlihat dari pembayaran manfaat dan klaim senilai Rp 7,8 triliun terhadap total kasus klaim mencapai lebih dari 262.000 kasus pada 2019. Sementara pada di Kuartal I/2020, Allianz telah membayarkan klaim sebanyak Rp 2,1 triliun kepada nasabah.
“Ini semua bisa terjadi karena kami telah mempertahankan kondisi finansial yang sangat kuat, yang tercermin dari rasio solvabilitas kita (RBC). Pada 2019, rasio RBC Allianz berada di posisi 340% jauh melebihi ketentuan regulator di tingkat 120%,” kata Cindy.
Leave a reply
