Ada Rights Issue, Bank Neo Commerce Optimistis Bisa Penuhi Ketentuan Modal Inti pada Tahun Ini

2
398

Manajemen PT Bank Neo Commerce Tbk atau BNC optimistis dapat memenuhi ketentuan modal inti bank sebesar Rp3 triliun pada tahun ini, lebih cepat dari tahapan yang diatur Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Dalam POJK No Nomor 12 /POJK.03/2020 tentang Konsolidasi Bank Umum pemenuhan modal inti Rp3 triliun dilakukan secara bertahap, dimana akhir 2021 ini minimal Rp2 triliun dan akhir tahun 2022 sebesar Rp3 triliun.

Direktur Utama Bank Neo Commerce Tjandra Gunawan mengatakan untuk memenuhi ketentuan modal inti tersebut, saat ini BNC sedang melakukan penerbitan saham baru melalui Rights Issue atau Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD).

Ia mengatakan dari HMETD ini diharapkan memperoleh dana sebesar Rp2,5 triliun. Dus, bila aksi korporasi ini berjalan sesuai rencana, maka modal inti BNC akan mencapai Rp3 triliun pada tahun ini. Saat ini, modal ini BNC masih sekitar Rp1 triliun.

“Itu [ketentuan modal inti Rp3 triliun] sebetulnya menjadi target tahun depan dari sisi peraturan OJK, tetapi kami akan memenuhinya di tahun ini,” ujar Tjandra saat public expose insidinetil, Senin (6/9).

Baca Juga :   Wujudkan Transformasi Menjadi Bank Digital, Bank Neo Commerce Tingkatkan Investasi

Namun, ia menamabhkan HMETD ini tidak semata-mata untuk memenuhi ketentuan soal permodalan. Tetapi, lebih dari itu, dana yang dari HMETD itu juga untuk investasi Perseroan dalam rangka transformasi menjadi bank digital, seperti investasi IT, Sumber Daya Manusia (people) dan budaya (culture) perusahaan.

Dapatkan berita dan analisis seputar ekonomi, bisnis dan lainnya hanya di theiconomics.com.

Pastikan untuk mengikuti perkembangan terbaru, berita, dan event The Iconomics di akun sosial media kami:
Instagram: the.iconomics
TikTok: @theiconomics
YouTube: @theiconomics
X: theiconomic
LinkedIn: The Iconomics

2 comments

Leave a reply

Iconomics