
Vivo Dirikan Robotics Lab untuk Integrasikan Dunia Digital dan Fisik

Perusahaan teknologi asal Tiongkok, Vivo secara resmi mendirikan Vivo Robotics Lab untuk mewujudkan integrasi antara dunia digital dan fisik. Dalam laboratorium itu, Vivo berencana mengembangkan 2 komponen inti robotika “otak” dan “mata”.
Wakil Presiden Eksekutif dan Chief Operating Officer Vivo Hu Baishan mengatakan, pihaknya akan fokus pada pengembangan produk robotika untuk konsumen pribadi dan rumah tangga.
“Tujuannya adalah menghadirkan teknologi dari laboratorium langsung ke kehidupan sehari-hari masyarakat melalui inovasi berkelanjutan yang menyelesaikan masalah nyata,” kata Hu dalam acara Forum Boao 2025 di Hainan, Tiongkok, beberapa waktu yang lalu.
Hu mengatakan, ada 3 pilar utama yang membentuk filosofi bisnis Vivo selama 3 dekade terakhir. Ketiga pilar itu meliputi visi jangka panjang, pendekatan humanis, dan kolaborasi. Dengan menjalankan 3 pilar itu, Vivo telah menjadi pemimpin pasar domestik di Tiongkok selama 4 tahun berturut-turut.
“Saat ini, vivo telah melayani lebih dari 500 juta pengguna di lebih dari 60 negara dan wilayah,” ujar Hu.
Masih kata Hu, Vivo juga meluncurkan produk headset Vivo Vision Mixed Reality. Peluncuran produk itu, menjadi peristiwa penting dalam eksplorasi Vivo terhadap teknologi realitas campuran.
“Masa depan robotika yang berorientasi pada konsumen ini sangat relevan dengan ekosistem teknologi global, di mana minat terhadap kecerdasan buatan (AI), perangkat wearable, dan smart home terus menunjukkan pertumbuhan yang cukup signifikan,” ujar Hu.
Kemudian, kata Hu, Vivo melihat adanya peluang besar untuk menghadirkan solusi robotika yang mudah diakses, aman, dan bermanfaat. Dengan berkolaborasi, Vivo berkomitmen untuk membawa transformasi digital ke tingkat yang lebih tinggi.
“Menciptakan dunia di mana robotika memperkaya kehidupan sehari-hari, tanpa meninggalkan nilai-nilai kemanusiaan,” kata Hu.
Leave a reply
