Virus Corona: Industri Sebut Stok Obat Umum Bertahan hingga April 2020

0
92

Industri farmasi menyebut ketersediaan obat-obatan yang sifatnya bergerak cepat hanya bertahan hingga April 2020. Obata-obatan yang pergerakannya cepat ini umumnya yang dibeli masyarakat di berbagai toko obat seperti parasetamol, antiseptik, antibiotik dan ambroxol.

“Jadi kita tak usah perlu panik, stok yang kita punya masih bisa sampai Maret dan April. Itu pun dikatakan bahwa untuk fast moving item,” kata Ketua Komite Perdagangan dan Industri Bahan Baku Farmasi Vincent Harijanto di Jakarta beberapa waktu lalu.

Vincent mengatakan, untuk obat-obatan yang pergerakannya lambat masih bisa bertahan hingga Juli 2020. Kelompok obat-obatan yang pergerakannya lambat semisal obat yang dapat dikeluarkan dengan persetujuan khusus, seperti obat untuk kanker dan lain sebagainya.

Vincent mengaku, bahan baku obat-obatan masih bergantung dari impor, sekitar 95% bahan baku obat-obatan Indonesia dipasok dari luar negeri. Importasi terbesar pemasok bahan baku tersebut berasal dari 2 negara: Tiongkok dan India dengan porsi 85%.

“Kalau dulu kita masih banyak impor dari negara-negara Eropa. Sekarang ini untuk Eropa tersisa 10%-15%,” kata Vincent.

Baca Juga :   MRT Jakarta Ubah Jadwal Mulai Senin

Selama ini, kata Vincent, pengusaha masih kesulitan mengimpor karena terhambat pengurusan dokumen. BPOM dan Bea Cukai telah menjanjikan kemudahan izin ketika wabah virus corona meluas seperti sekarang.

“Begini, karena masalah pengiriman barang itu tidak hanya barang, akan tetapi juga perlu dokumen. Importasi bahan baku obat-obatan itu harus dilengkapi dengan dokumen, nah itu pun terhambat, akhirnya mereka (BPOM dan Bea Cukai) janjikan akan berikan kemudahan,” kata Vincent.

Menurut Vincent, sebelum wabah corona meluas, impor bahan baku obat-obatan bisa dilakukan secara langsung sebanyak 5 ton. Sedangkan saat inipengiriman bahan baku obat-obatan dilakukan secara bertahap yang diawali dengan 2 ton dan selanjutnya 3 ton.

“Ini sebenarnya hanya masalah waktu, tapi kuantitas bisa dipenuhi,” kata Vincent.

Dapatkan berita dan analisis seputar ekonomi, bisnis dan lainnya hanya di theiconomics.com.

Pastikan untuk mengikuti perkembangan terbaru, berita, dan event The Iconomics di akun sosial media kami:
Instagram: the.iconomics
TikTok: @theiconomics
YouTube: @theiconomics
X: theiconomic
LinkedIn: The Iconomics

Leave a reply

Iconomics