
Uniqlo, Perusahaan Retail Pakaian Jepang Akan Produksi Masker Kain

Ilustrasi toko Uniqlo (Foto: Uniqlo)
Perusahaan retail busana asal Jepang Uniqlo akan meluncurkan produk masker kain dan mulai menjualnya di musim panas tahun ini. Masker kain ini bisa dicuci dan terbuat dari bahan berpori yang bisa menahan debu.
Seperti dilaporan nhk.or.jp pada Minggu (24/5), bahan masker ini juga digunakan pakaian dalam bermerek AIRism. Pendiri sekaligus CEO Uniqlo Tadashi Yanai mengatakan, kendati bisnis utama perusahaannya adalah menjual pakaian secara retail, karena Covid-19, perusahaannya mencoba memenuhi permintaan pasar akan masker.
Karena itu, masker kain ini rencananya akan dijual di toko-toko Uniqlo dan juga akan dipasarkan secara online.
Tidak hanya Uniqlo yang mencari pasar baru karena Covid-19 ini. Perusahaan elektronik seperti Sharp pun telah memproduksi masker pelindung wajah. Karena keterlibatan berbagai perusahaan-perusahaan besar ini, kebutuhan akan masker di Jepang pun bisa dipenuhi.
Uniqlo merupakan perusahan busana retail asal Jepang yang didirikan Tadashi Yanai di Hiroshima pada 1984. Yanai membangun dan menjalankan kerajaan pakaian retailnya itu lewat Fast Retailing, induk dari jaringan department store Uniqlo.
Uniqlo kali pertama berekspansi ke Indonesia pada 2013. Dan pada 2020 ditandai dengan pembukaan 3 toko baru sehingga total toko Uniqlo di Indonesia mencapai 32 toko di 10 kota.
Perusahaan melaporkan laba bersih mencapai sekitar US$ 2,3 miliar untuk tahun fiskal yang berakhir Agustus 2019. Sedangkan untuk pendapatan mencapai US$ 21,3 miliar.
Dengan adanya wabah virus corona, 2020 boleh dibilang menjadi tahun yang buruk untuk industri pakaian dan tentu saja berdampak kepada Uniqlo. Karena Covid-19, Uniqlo terpaksa menutup sekita 130 toko retailnya di Tiongkok.
Forbes menyebut Yanai, 71 tahun merupakan orang terkaya di Jepang dengan jumlah kekayaan sekitar US$ 25 miliar atau setara sekitar Rp 375 triliun.
Leave a reply
