Sukses Akuisisi Probiotec Limited, Pyridam Farma Ambil Langkah Strategis dari Tingkatkan SDM hingga Efisiensi

0
311
Reporter: Rommy Yudhistira

PT Pyridam Farma Tbk akan mengambil sejumlah langkah strategis untuk memastikan bisnis berjalan setelah sukses mengakuisisi 100% saham perusahaan farmasi asal Australia Probiotec Limited. Pyridam Farma akan mengambil langkah strategis yang terkait dengan kualitas sumber daya manusia, sehingga dapat meningkatkan produktivitas dan efisiensi.

“Salah satu strategi yang kami harapkan bahwa dengan adanya konsolidasi dari beberapa perusahaan itu adalah optimalisasi sektor terkait,” kata Direktur Pyridam Farma Widjanarko Brotosaputro kepada wartawan di Penang Bistro, Jakarta, Senin (24/6).

Widjanarko mengatakan, pihaknya memahami proses akuisisi tersebut akan meningkatkan pengeluaran modal (capex) perusahaan. Namun, proses peningkatan capex merupakan hal yang wajar terjadi, karena setiap perusahaan farmasi yang beroperasi harus memenuhi regulasi yang dibuat pemerintah.

Dengan adanya pemenuhan regulasi tersebut, kata Widjanarko, secara otomatis akan berdampak terhadap peningkatan capex perusahaan. Meski demikian, belum bisa dipastikan seberapa besar capex yang akan meningkat karena baru akan terlihat setelah proses rapat umum pemegang saham (RUPS) berikutnya.

“Dengan regulasi yang semakin baik daripada kita mengikuti (regulasi) farmasi untuk membuat obat, berarti terjadi peningkatan investasi yang di permesinan. Seluruh industri farmasi capex-nya akan naik karena memenuhi regulasi,” ujar Widjanarko.

Baca Juga :   BNI akan Caplok Bank dengan Basis Nasabah Ritel dan Konsumer

Dengan bergabungnya Probiotec, kata Widjanarko, keluarga besar Pyridam Farma diharapkan bisa memperkuat portofolio produk melalui diversifikasi produk yang lebih luas dan lengkap. Kemudian, akses pasar internasional yang lebih luas, kolaborasi dalam penelitian dan pengembangan produk baru, serta memanfaatkan sumber daya dan keahlian dari ketiga perusahaan untuk meningkatkan kapabilitas.

Secara keseluruhan, kata Widjanarko, Pyridam Farma telah mengakuisisi 3 perusahaan farmasi yakni PT Holi Pharma, PT Ethica Industri Farmasi, dan Probiotec. “Untuk itu luck buat kami, kami membeli Probiotec, jadi kami bisa belajar. Hai Australia, suplemen kamu itu diekspor ke seluruh dunia. Berarti mereka pakai regulasi kriteria produksi yang ketat. Lebih teliti, lebih rigid, itu yang akan kami akan belajar,” ujar Widjanarko.

Dalam proses akuisisi Probiotec, kata Widjanarko, pihaknya menghadapi beberapa kendala umum yang muncul dalam akuisisi internasional. Adapun beberapa kendala tersebut meliputi regulasi dan kepatuhan, serta integrasi operasional.

“Pyridam Farma berkomitmen untuk mengatasi semua kendala yang dihadapi melalui perencanaan yang matang dan komunikasi yang transparan dengan semua pemangku kepentingan,” katanya.

Baca Juga :   Tingkatkan Peserta Jamsostek, Ini yang Dilakukan Kemenaker dan BPJS Ketenagakerjaan

Untuk diketahui, PT Pyridam Farma Tbk melalui PYFA Australia Pty. Ltd telah mengakuisisi 100% saham perusahaan farmasi asal Australia Probiotec Limited. Penyelesaian akuisisi tersebut dilakukan di Australia pada 18 Juni 2024.

Chief Strategic Development Officer Pyridam Farma dr. Widjanarko Brotosaputro mengatakan, dengan proses tersebut menjadikan Pyridam Farma sebagai perusahaan terbuka Indonesia yang pertama kali mengakuisisi perusahaan terbuka asal Australia melalui proses scheme of arrangement. Nilai transaksi untuk membeli 100% kepemilikan saham Probiotec Limited mencapai AU$ 252 juta.

Dapatkan berita dan analisis seputar ekonomi, bisnis dan lainnya hanya di theiconomics.com.

Pastikan untuk mengikuti perkembangan terbaru, berita, dan event The Iconomics di akun sosial media kami:
Instagram: the.iconomics
TikTok: @theiconomics
YouTube: @theiconomics
X: theiconomic
LinkedIn: The Iconomics

Leave a reply

Iconomics