
Softex Indonesia Gandeng Duitin Kumpulkan Sampah Popok di Tangsel dan Jaksel

Kerjasama Softex Indonesia dan Duitin untuk pengumpulan popok bekas yang akan didaur ulang/Dok. Softex
Kimberly-Clark Softex (PT Softex Indonesia) berkolaborasi dengan Duitin untuk mendorong pengumpulan popok bekas yang akan didaur ulang. Softex Indonesia mengambil langkah ini sebagai tanggungjawabnya sebagai produsen popok.
“Sebagai salah satu brand perawatan pribadi terkemuka dalam kategori popok, tantangan kami adalah menyediakan produk yang dapat memenuhi kebutuhan konsumen sekaligus mengurangi jejak lingkungan sebagai cara untuk membantu masyarakat memiliki kehidupan yang lebih baik. Dengan pendekatan kolektif dan menggabungkan kemampuan Duitin dalam pengumpulan sampah daur ulang, kami yakin dapat meningkatkan pengumpulan limbah popok,” kata Hendra Setiawan Presiden Direktur Kimberly-Clark Softex (PT Softex Indonesia) dalam siaran pers tertulis.
Dalam siaran pers Softex Indonesia, perkiraan pasar popok di Indonesia mencapai US$1,6 miliar, yang merupakan pasar terbesar keenam di dunia. Popok telah menjadi bagian utama dari bisnis Kimberly-Clark Softex (PT Softex Indonesia) karena sebagian besar penjualan Kimberly-Clark Softex (PT Softex Indonesia) berasal dari produk popok. Oleh karena itu, sangat penting untuk memperhatikan proses dan dampak bisnis popok dari hulu ke hilir, mulai pada pemenuhan kebutuhan pelanggan dengan produk yang aman dan efektif hingga mengelola limbah produk bekas pakai demi kesejahteraan lingkungan dan masyarakat.
Kimberly-Clark Softex (PT Softex Indonesia) memahami bahwa fokus yang kuat dan konsisten pada dampak lingkungan sekecil apapun dapat membawa perubahan signifikan terhadap kesejahteraan masyarakat. Kemitraan dengan platform ekonomi sirkular lokal, Duitin, akan berfokus pada pengumpulan limbah popok di wilayah Tangerang Selatan dan Jakarta Selatan.
Duitin bertanggung jawab untuk menjalankan, mengumpulkan, dan mengirimkan popok bekas ke fasilitas pengolahan mitra Kimberly-Clark Softex (PT Softex Indonesia) mulai akhir Juni 2021. Hasil pengumpulan popok bekas kemudian akan diproses oleh Sarana Olah Sampah, komunitas lokal yang membantu dalam pemilahan, pemilihan dan pengolahan sampah melalui metode konvensional, menjadi produk kerajinan tangan yang memiliki nilai tambah.
Leave a reply
