Ruangguru Disebut Layak Jadi Mitra Digital Program Kartu Prakerja

0
610
Reporter: Yehezkiel Sitinjak

Platform Ruangguru disebut layak menjadi mitra platform digital bagi program Kartu Prakerja. Bisnis model perusahaan yang digawangi mantan Staf Khusus Presiden RI Adamas Syah Belva Devara ini sesuai dengan kebutuhan pelatihan kerja digital.

“Ruangguru memang core bisnisnya jualan modul, dan (berskala) besar. Kami kemudian tidak bisa menafikkan itu, karena itu memang fakta,” kata Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja Denni Puspa Purbasari saat telekonferensi di Jakarta, Rabu (22/4).

Denni menuturkan, perusahaan rintisan yang tidak punya penjualan modul atau pelatihan tenaga kerja seperti Tokopedia dan Bukalapak tetap diputuskan menjadi mitra pelatihan kerja digital. Keduanya tidak punya model bisnis seperti Ruangguru.

Pemilihan perusahaan rintisan yang menjadi mitra pelatihan untuk Kartu Prakerja, kata Denni, harus memenuhi syarat antara lain cakupannya nasional, kemampuan teknologi informasinya dan kemampuan melakukan kurasi dan kerja sama dengan lembaga penelitian. Ini semua berdasarkan arahan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.

“Hal ini penting dan saya tahu yang memiliki kemampuan ini adalah kedua unicorn (Tokopedia dan Bukalapak) tersebut,” kata Denni.

Baca Juga :   Bank Mandiri Berkomitmen Kembangkan Kewirausahaan yang Dirintis Kaum Muda

Soal Ruangguru yang merupakan perusahaan penanaman modal asing, Denni berkeras, platform tersebut merupakan inovasi putra bangsa. Juga perusahaan yang berbadan hukum dan taat kepada peraturan Indonesia.

“Kalau kemudian (itu) investasi oleh asing, itu justru tanda kepercayaaan terhadap masa depan, profitabilitas, kredibilitas, manajemen atau ide-ide dari bangsa Indonesia. Di hari global kayak ini kalau ingin menjadi petarung global dan ingin mencari modal, ya saya pikir kenapa tidak,” tuturnya.

Keberadaan Ruangguru menjadi mitra pelatihan kerja digital untuk Kartu Prakerja memantik kontroversi di publik. Pasalnya, direktur utama Ruangguru yaitu Adamas Syah Belva Devara merupakan staf khusus presiden.

Polemik itu lantas mendesak Belva untuk mundur sebagai staf khusus presiden. Setelah polemik berkepanjangan itu, Belva memutuskan mundur dari staf khusus presiden. Akan tetapi, Belva tetap berkeras keberadaan Ruangguru sebagai mitra digital pelatihan kerja untuk Kartu Prakjer sudah sesuai dengan aturan yang berlaku. Tidak ada campur tangannya sehingga tidak ada konflik kepentingan dalam hal itu.

 

Leave a reply

Iconomics