
Restrukturisasi Utang, Krakatau Steel Mampu Tekan Beban Bunga dan Biaya

Direktur Utama PT Krakatau Steel Silmy Karim (kiri) dan Menteri BUMN Erick Thohir (ketiga dari kanan)/The Iconomics
PT Krakatau Steel (Persero) Tbk telah merampungkan restrukturisasi utang bagian dari penyehatan perusahaan. Adapun nilai restrukturisasi utang yang berhasil disepakati bersama dengan 10 kreditur mencapai sekitar US$ 2 miliar atau sekitar Rp 31 triliun.
Dikatakan Direktur Utama Krakatau Steel Silmy Karim, kesepakatan restrukturisasi utang ini berhasil ditandatangani pada 12 Januari lalu. Ini merupakan restrukturisasi terbesar dalam sejarah Indonesia. Krakatau karena itu optimistis target restrukturisasi itu akan tercapai.
“Melalui restrukturisasi ini, total beban bunga selama 9 tahun dapat diturunkan secara signifikan dari US$ 847 juta menjadi USD 466 juta. Kita juga mampu menghemat biaya selama 9 tahun yakni US$ 685 juta,” kata Silmy di Jakarta, Selasa (28/1).
Menurut Silmy, penandatanganan restrukturisasi ini dilakukan untuk mendukung rencana transformasi bisnis dan keuangan Krakatau Steel menjadi lebih sehat. Beban bunga dan kewajiban pembayaran pokok pinjaman menjadi lebih ringan sehingga membantu perbaikan kinerja perusahaan serta memperkuat arus kas perusahaan.
Disebut Silmy, pihaknya sudah melakukan banyak hal dalam rangka transformasi perusahaan. Di samping restrukturisasi utang, Krakatau Steel juga mengoptimalkan tenaga kerja dan menerapkan operation excellent sehingga perseroan lebih efisien dan kompetitif.
“Kita memang berhati-hati dalam hal restrukturisasi ini. Kita melakukan langkah-langkah agar tidak default. Kita tidak mau berandai-andai dan fokus (restrukturisasi) ini. Dalam hal transformasi sudah ada di 2019 walau hasilnya masih kecil,” kata Silmy.
Dalam hal restrukturisasi utang Krakatau steel akan berlangsung 9 tahun selama periode 2019 hingga 2027. Restrukturisasi ini melibatkan 10 bank nasional, swasta nasional dan swasta asing. Adapun 10 bank itu adalah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, dan PT Bank ICBC Indonesia. Kemudian ada Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia atau Indonesia Eximbank, PT Bank Central Asia Tbk, PT Bank DBS Indonesia, dan PT Bank OCBC NISP Tbk.
Leave a reply
