QRIS Dinilai Membantu Transaksi UMKM Termasuk Fore Coffee

Manajemen Fore Coffee menyatakan telah menerapkan implementasi dari Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) standar kode QR nasional untuk pembayaran digital. Bahkan QRIS dinilai mempermudah transaksi pembayaran di Fore Coffe.

“Kami happy QRIS mempermudah sekali. Aspek fee juga distandarisasi. Mempermudah juga kepada kami. Sudah sesuai ekspektasi kita,” kata Head of Business and Marketing Fore Coffe Shintia Xudi Jakarta beberapa waktu lalu.

Shintia menuturkan, QRIS sangat membantu merchant-merchant, terutama yang fokus pada usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM). QRIS dinilai mempermudah beberapa merchant yang mulai kesulitan karena berbagai kode QR di meja kasirnya.

“Terutama persoalan keterbatasan tempat, meja kasir penuh sekali dengan banyaknya e-wallet. Nah, karena adanya QRIS ini jadi compact-lah jadi all in one,” kata Shintia.

Perubahan transisi dari banyaknya kode QR e-wallet menjadi terpusat pada QRIS terbukti lebih sistematis, sehingga merchant tidak lagi perlu melakukan negosiasi kepada aplikator atau menggunakan standarisasi dengan mematok harga hingga 2 kali lipat sebagai bagi hasil antara aplikator dengan merchant.

“Transisi perpindahan nggak ada kendala yang berat, karena transisinya smooth, sistematis sekali sehingga dari merchant nggak ada kendala. Menguntungkan, karena sebelum adanya standarisasi mematok harga hampir 2 kali lipat. Awalnya merchant negosiasi dulu dan mereka juga melihat seberapa besar merchant-nya,” kata Shintia.

Fore Coffee merupakan startup kopi berbasis digital dan telah memiliki 135 gerai di seluruh Indonesia. Dari total transaksi, 90% berasal dari non-tunai. Itu karena transaksi Fore Coffee menggunakan aplikasi sehingga mengharuskan melakukan non-tunai baik lewat e-wallet ataupun transfer bank, sedangkan untuk transaksi tunai diwakili dari biaya pengiriman online.