PGE Catatkan Laba Bersih Rp 714 M di Kuartal I/2023, Naik 49,3%

0
286
Reporter: Rommy Yudhistira

PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE) mencatatkan laba bersih senilai Rp 715,4 miliar pada Kuartal I/2023. Jumlah tersebut naik 49,3% dibandingkan pada periode yang sama tahun sebelumnya yang hanya mencapai Rp 478,6 miliar.

Direktur Keuangan Pertamina Geothermal Energy Nelwin Aldriansyah menuturkan, peningkatan laba bersih seiring dengan kenaikan pendapatan usaha sebesar 19%. Begitu pula dengan laba kotor yang juga meningkat sebesar 32,7%.

Dari sisi keuangan, kata Nelwin, PGE masih berada pada posisi yang solid untuk terus tumbuh secara berkelanjutan. Buktinya tingkat debt to equity ratio berada pada kisaran 40%. “Pencapaian yang sangat baik ini tentunya akan menjadi pemacu kami untuk dapat terus tumbuh dan berkembang dalam menyediakan energi hijau bagi masyarakat Indonesia,” kata Nelwin dalam keterangannya beberapa waktu lalu.

Selanjutnya, kata Nelwin, sejalan dengan peningkatan kinerja keuangan, nilai aset PGE tumbuh  hingga mencapai Rp 43,4 triliun. Peningkatan tersebut seiring dengan upaya PGE mengoptimalkan pengelolaan dan investasi aset, yang berdampak pada peningkatan nilai perusahaan dan mendorong pemanfaatan potensi panas bumi di Indonesia.

Baca Juga :   Bukit Asam Siapkan Investasi 2020 Sebesar Rp4 Triliun

Kemudian, kata Nelwin, PGE telah melunasi pinjaman jangka pendek atau bridge loan sebesar Rp 6 triliun yang diperoleh dari penerbitan green bond. Pelunasan pinjaman tersebut telah berkontribusi terhadap pengurangan total utang Perseroan pada Kuartal I/2023 menjadi Rp 11,3 triliun.

Fakta tersebut, kata Nelwin, menjadikan struktur permodalan PGE menjadi semakin ideal dan kuat. Penurunan utang pun menjadi bukti bahwa PGE terus berkomitmen untuk mengelola kewajiban keuangan dan berkontribusi pada stabilitas keuangan, serta keberlangsungan bisnis perusahaan.

“Ke depan, PGE akan tetap fokus untuk memperkuat posisinya di sektor energi baru dan terbarukan (EBT) khususnya geothermal serta memberikan kontribusi yang signifikan bagi pembangunan berkelanjutan Indonesia guna menyediakan akses ke energi bersih dan ramah lingkungan yang handal dan terjangkau,” kata Nelwin.

Sebagai informasi, PGE berhasil membukukan Rp 6 triliun dari penerbitan obligasi hijau atau green bond pada 27 April 2023. Dari nilai penerbitan green bond, PGE berhasil mencatatkan kelebihan permintaan atau oversubscribed hingga 8,25 kali.

Bunga yang didapatkan green bond PGE pun sangat kompetitif, yakni sebesar 5,15%. Persentase tersebut menunjukkan kepercayaan investor terhadap prospek bisnis PGE. Green bond PGE ini menjadi bond premium di secondary market yang tercatat pada Singapore Exchange Securities Trading Limited (SGX-ST) atau Bursa Efek di Singapura.

Leave a reply

Iconomics