Pengamat ESG Beberkan Perbedaan Perusahaan Pengadopsi ESG dan Green Washing

0
483
Reporter: Maria Alexandra Fedho

Environment, Social, dan Governance (ESG) mulai diadopsi banyak perusahaan. Muncul pula istilah green washing. Green washing adalah suatu bentuk komunikasi dari perusahaan dengan mengusung citra peduli lingkungan, padahal belum benar-benar berdampak pada lingkungan.

Dewan Pengurus Nasional Institute of Certified Sustainability Practitioners, Stella Septania mengatakan bahwa untuk mengetahui perusahaan tersebut green washing atau tidak menggunakan rumus PCR.

“Rumusnya PCR kayak Covid, R-nya itu reputasi. Kita mau pastikan perusahaan mau membangun reputasi sebagai perusahaan yang menerapkan ESG yang baik, menerapkan sustainability secara kompherensif. Tapi supaya R-nya dibangun, mereka harus punya (P)erfomance, ditambah (C)ommunication equals to (R)eputation,” kata Stella dalam Workshop Jurnalis di Jakarta pada Kamis (02/03/2023).

Menurutnya, dalam performance harus diperhatikan besaran dampak inisiatif ESG, dan jangka waktu inisiatifnya. Ia pun menyontohkan misalkan inisiatifnya satu bulan, setelah satu bulan tidak ada dampaknya. Kondisi ini tidak bisa langsung disimpulkan green washing, mungkin saja tidak berhasil program tersebut.

Ia mengatakan untuk mendeteksi green washing ini dapat dilihat dari struktur tata kelola perusahaan. Misalkan ada atau tidaknya tim khusus untuk menangani masalah ESG di perusahaan tersebut.

Baca Juga :   Implementasikan ESG, FIF Group akan Tambah Pemasangan Panel Surya

“Itu lihat strukturnya, biasanya kalau masuk ke struktur, dia serious about this. Berarti itu bukan green washing,” tambahnya.

Selain itu, perusahaan yang benar-benar menerapkan ESG biasanya terdapat produk, jasa, atau kegiatan operasional yang terdapat ESG produk.

“Perusahaan yang menerapkan ESG, pasti aktivitasnya disitu ada wangi-wanginya ESG produknya, ada yang berbau ESG jasanya, proses operasional day to day-nya, lalu tata kelolanya, struktur organisasinya dibentuk itu ciri khasnya lalu tentu saja proses pengambilan keputusan sudah ada consideration-consideration apa belum,” lanjutnya.

Dapatkan berita dan analisis seputar ekonomi, bisnis dan lainnya hanya di theiconomics.com.

Pastikan untuk mengikuti perkembangan terbaru, berita, dan event The Iconomics di akun sosial media kami:
Instagram: the.iconomics
TikTok: @theiconomics
YouTube: @theiconomics
X: theiconomic
LinkedIn: The Iconomics

Leave a reply

Iconomics