Pendaratan Perdana Pesawat Kepresidenan di Bandara Nusantara Mulus, Ini Peran PT PP

Pendaratan perdana pesawat keperesidenan RI Presiden Joko Widodo di Bandara Nusantara, Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur berlangsung dengan mulus. Proyek bandara IKN itu merupakan kontribusi PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk atau PP selaku kontraktor pembangunan.

“Alhamdulillah pendaratan perdana pesawat presiden RI di Bandara Nusantara berhasil, dan berjalan dengan sempurna. Tentunya PT PP sebagai kontraktor utama sangat bangga telah dipercaya menjadi bagian besar dalam momen bersejarah ini,” kata Direktur Operasi Bidang Infrastruktur PP Yul Ari Pramuraharjo dalam keterangan resminya yang diterima Kamis (26/9).

Berdasarkan progres terakhir, kata Yul Ari, telah terbangun runway dengan panjang 2.200 x 45 meter, dengan daya tampung 3 pesawat narrow body atau 1 pesawat wide body, dan 3 helikopter. Target pembangunan Bandara IKN rampung pada akhir 2024, yang diperkirakan mampu menampung 7 pesawat narrow body (Pesawat Boeing 737 atau Airbus A320), dan 3 pesawat wide body, dengan panjang runway 3.000 x 60 meter.

Yul Ari menambahkan, pihaknya optimistis mampu menyelesaikan proyek Bandara IKN dengan tepat waktu dan sesuai standar yang ditentukan.

“Progres pembangunan Bandara Nusantara akan terus berlanjut, dengan komitmen yang tinggi kami yakin akan menyelesaikan proyek ini dengan kualitas terbaik, tepat waktu, zero accident, dan sesuai dengan standar yang ditentukan,” katanya.

Sebelumnya, Presiden Jokowi merasa bersyukur atas kesuksesan dari pendaratan pertama yang berjalan dengan lancar dan sukses. Jokowi mengaku, dirinya baru pertama kali turun di Bandara Nusantara, setelah beberapa kali kunjungan ke IKN.

“Ini landing yang pertama, yang semuanya berjalan dengan baik, semuanya berjalan dengan lancar. Ini pertama kali saya turun di Bandara Nusantara,” kata Jokowi beberapa waktu yang lalu.

Saat menelusuri proyek Bandara IKN, Jokowi memberikan apresiasi atas kelancaran pembangunan, dan beberapa fasilitas yang telah selesai. “Mulus, sangat bagus. (Bandara) tidak terlalu besar, tapi lebih dari cukup,” kata Jokowi.