Menteri Erick Kumpulkan 41 Direksi Dana Pensiun, Apa Saja Isi Peringatannya?

0
293
Reporter: Maria Alexandra Fedho

Menteri BUMN, Erick Thohir mengumpulkan 41 direksi lembaga-lembaga dana pensiun di lingkungan BUMN pada 11 Januari 2023 di Jakarta. Erick mengingatkan agar para direksi mewarisi kebaikan, bukan malah meninggalkan masalah, seperti yang telah terjadi dengan Asabri dan Jiwasraya.

“Sebagai profesional, dengan amanah Merah Putih, kita wajib jaga legacy ini,” ujar Erick dalam keterangan resmi.

Hadir pula Deputi Pencegahan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Pahala Nainggolan dalam pertemuan tersebut. Mengutip Pahala, Erick kembali menegaskan bahwa pencegahan korupsi yang terbaik, harus terbaik dimulai dari orang dalam.

“Dari awal, saya memiliki kesepakatan dengan KPK. Dan kita juga memproses hukum di Kejaksaan,” katanya.

Erick merasa para direksi penting untuk datang karena ia ingin menekankan pada mereka dua hal. Pertama adalah pencegahan korupsi. Kedua, perbaikan sistem.

Kedua hal itu perlu untuk memperkuat transformasi BUMN yang dalam tiga tahun terakhir terbukti membawa BUMN ke jalan yang lebih baik. Perbaikan positif ini terlihat dari beberapa indikator seperti pertumbuhan aset, ekuitas, pendapatan usaha, dan laba bersih yang terus meningkat.

Baca Juga :   Pembiayaan Resi Gudang Triwulan I 2021 Tumbuh 292%

“Insya Allah dengan sistem yang baik dan insan BUMN yang bertanggung jawab, BUMN bisa terus memaksimalkan pelayanan bagi masyarakat dan berkontribusi untuk negara,” kata Erick.

Erick mengingatkan saat ini dana pensiun BUMN tidak dapat lagi dikelola seperti dulu yang cenderung tidak transparan dan akuntabel serta sering bocor.

Track record-nya sudah ada. Ada aset yang hilang, investasi yang dimainkan atau dana yang dikorupsi. Sekarang saya bekerjasama dengan BPKP untuk menyusun blacklist, siapa saja direksi yang korup, akan masuk daftar ini. Dan yang bisa mencabut dari blacklist hanya Presiden Republik Indonesia. Kita baru selesai dengan Asabri dan Jiwasraya,” tegas Erick.

Erick juga menekankan perlunya direksi yang hadir untuk sadar bahwa Indonesia sedang berusaha menarik kepercayaan investor.

Belum lama ini, Erick sempat menyampaikan laporan yang dia terima terkait Dana Pensiun BUMN. Berdasarkan laporan yang diterimanya, sebesar 65% dana pensiun di perusahaan pelat merah bermasalah. Hanya 35% saja perusahaan BUMN yang mampu mengelola dana pensiunnya dengan baik.

Baca Juga :   Selain Kinerja Keuangan Positif, Transformasi Bikin Krakatau Steel Semakin Efisien

“Saya mau bersih-bersih, mumpung masih ada waktu,” tegasnya.

Dapatkan berita dan analisis seputar ekonomi, bisnis dan lainnya hanya di theiconomics.com.

Pastikan untuk mengikuti perkembangan terbaru, berita, dan event The Iconomics di akun sosial media kami:
Instagram: the.iconomics
TikTok: @theiconomics
YouTube: @theiconomics
X: theiconomic
LinkedIn: The Iconomics

Leave a reply

Iconomics