
LG Electronic Berikan Bantuan Alkes PCR untuk Corona ke Pemerintah

Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Indonesia Bahlil Lahadalia/The Iconomics
Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menyebutkan bantuan PT LG Electronic Indonesia berupa 50 ribu unit polymerase chain reaction (PCR) diagnostic test kit sebagai salah satu bentuk kepedulian investor asing. Apalagi bantuan alat tes virus corona itu baru tahap pertama.
“Ini bantuan tahap pertama, ada juga beberapa investor korea yang berikan bantuan pada proses selanjutnya,” kata Kepala BKPM Bahlil Lahadalia dalam telekonferensi di Jakarta, Senin (6/4).
Bantuan dari LG perusahaan asal Korea Selatan itu tiba di Jakarta pada Minggu (5/4). Bahlil mengatakan, alat-alat tersebut akan diserahkan ke BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana) hingga rumah sakit yang dikelola oleh Kementerian BUMN untuk menangani Covid-19.
Untuk BNPB akan dibagikan 20 ribu test kit. Lalu 20 ribu test kit juga akan dibagikan ke rumah sakit milik BUMN, dan 5 ribu test kit untuk pemerintah provinsi Jawa Barat, dan 4 ribu unit untuk pemerintah daerah Bekasi dan Depok.
Bahlil juga telah meminta kepada beberapa lembaga pemerintah termasuk Direktorat Jenderal Bea Cukai, dan Kementerian Koordinator Perekonomian untuk membebaskan bea masuk impor alat-alat kesehatan serta bahan baku untuk memproduksi alat kesehatan yang diperlukan untuk menangani Covid-19.
BKPM akan memberikan kemudahan izin impor untuk alat-alat kesehatan bagi para importir dengan mengeluarkan izin bagi alat tersebut secepat mungkin. “Urusan impor terkait bahan baku alat kesehatan berkaitan Covid-19, BKPM akan bekerja sama agar pajaknya kita nol-kan. Jangan persulit impor alkes,” tuturnya.
Indonesia, kata Bahlil, juga akan mengimpor bahan baku alat pelindung diri (APD) dari Korea Selatan dan Tiongkok. Apalagi bahan baku APD sedang langka dan diperebutkan berbagai negara, termasuk Amerika Serikat. Karena itu, Bahlil meminta bantuan Kementerian BUMN untuk menjemput bahan baku dari kedua negara tersebut sehingga stok bahan baku dapat tersedia untuk memproduksi APD dan masker di dalam negeri.
“Sekarang saya lagi ada komunikasi dengan pak Menteri BUMN, bahan baku kita jemput, karena sekalipun kapasitas pabrik besar, tapi nggak ada bahan baku ya percuma. Teman-teman dari Korea fokus betul bantu kita. Masalah transportasi, mudah-mudahan dari (maskapai) Garuda bisa bantu (jemput barang),” kata Bahlil.
Leave a reply
