Kinerja Positif Bank DKI Diganjar Sebagai Excellent Financial Performance Bank

0
270

Bank DKI memperoleh 2 kategori penghargaan yakni Excellent Financial Performance Bank in 2022 dan Excellent Financial Performance Bank in 5 Consecutive Years (2018-2022). Penghargaan tersebut diterima langsung oleh Direktur Teknologi dan Operasional, merangkap Pelaksana Tugas (Plt.) Direktur Utama Bank DKI, Amirul Wicaksono.

Amirul mengatakan penghargaan ini menjadi pencapaian atas berbagai upaya Bank DKI dalam melanjutkan berbagai inisiatif melalui Program Transformasi 5.0, yang membuahkan solidnya kinerja perusahaan.

Bank DKI berhasil menutup tahun 2022 dengan mencatat laba bersih tertinggi sepanjang sejarah berdirinya Perseroan sebesar Rp939,11 miliar atau tumbuh 29,11%. Selain itu, total aset tumbuh menjadi sebesar Rp78,88 triliun, yang didukung oleh pertumbuhan Kredit sebesar 23,53% dan pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar 12,82% pada Desember 2022. Dari sisi Tingkat Kesehatan Bank (TKB) Bank DKI berada pada kategori 2 (Baik) selama 2 tahun. Belum lagi capaian peningkatan peringkat investasi Bank DKI oleh PEFINDO dari sebelumnya “idAA- (Double A Minus)” sejak tahun 2018 menjadi “idAA (Double A)” dengan outlook stabil.

Baca Juga :   Terkait Pemulihan Sistem Saat Libur Lebaran, Berikut Klarifikasi Bank DKI

Sekretaris Perusahaan Bank DKI, Arie Rinaldi mengatakan dalam upaya meraih kinerja yang positif dan tumbuh secara berkelanjutan, Bank DKI terus memperkuat kolaborasi dengan berbagai mitra strategis, serta melakukan berbagai inisiatif digitalisasi melalui inovasi produk dan layanan.

”Penghargaan ini menjadi pengakuan atas upaya Bank DKI secara adaptif mengembangkan berbagai solusi layanan perbankan digital, salah satunya super apps JakOne Mobile yang memudahkan transaksi sehari-hari masyarakat, sehingga berdampak positif pada capaian kinerja perseroan,” kata Arie.

Biro Riset Infobank (BRI) melakukan rating terhadap 106 bank umum kategori KBMI 1, 2, 3, dan 4 berdasarkan kinerja keuangan tahun 2021 dan 2022. Selain itu penilaian kesehatan bank turut mengacu pada profil risiko, Good Corporate Governance (GCG), rentabilitas, dan permodalan.

Leave a reply

Iconomics