Kementerian BUMN KEK Sanur sebagai Convention Center dan Wisata Kesehatan Berteknologi Tinggi

Kementerian BUMN meresmikan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sanur, Bali sebagai convention center dan Alster Lake Clinic yang mengembangkan terobosan medical technology seluas 3.750 meter persegi. KEK Sanur merupakan inovasi untuk menciptakan ekosistem pariwisata yang berkelanjutan, sehingga berdampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi nasional

“Dengan hadirnya KEK Sanur diharapkan bisa menjadi lokomotif akselerator perekonomian di Indonesia,” kata Menteri BUMN Erick Thohir dalam acara peresmian Bali Beach Convention dan groundbreaking Alster Lake Center di Convention KEK Sanur, Bali, Selasa (30/1) kemarin.

Erick mengatakan, KEK Sanur menjadi tonggak sejarah dan milestone yang mendorong kebangkitan ekosistem pariwisata nasional. Juga akan membawa teknologi medical and wellness terbaik.

Nilai investasi untuk KEK Sanur, kata Erick, dari BUMN sebesar Rp 1,3 triliun dan swasta Rp 10,3 triliun. Dengan angka tersebut, KEK Sanur ditargetkan menyerap 43 ribu pekerja.

“Selain itu, KEK Sanur ini dapat menjadi model bagi pengembangan KEK di wilayah lain di Indonesia dalam menciptakan ekosistem pariwisata kesehatan terintegrasi sehingga dapat menjadi magnet bagi wisatawan domestik dan mancanegara,” ujar Erick.

Sementara itu, Direktur Utama InJourney Dony Oskaria menambahkan, pihaknya berharap pengembangan convention dapat mengembalikan visi awal Sanur sebagai pusat destinasi pariwisata untuk kegiatan bisnis. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2022, pemerintah berencana memanfaatkan potensi di kawasan Sanur sebagai destinasi pariwisata kesehatan, dan menjadikan Bali sebagai landmark dalam meningkatkan diversifikasi perekonomian Indonesia.

“Sanur sebagai pusat destinasi pariwisata meeting, incentives, conference and exhibitions (MICE) yang juga menjadi salah satu convention center terbesar di Bali dengan kapasitas 5.000 pax yang memiliki pemandangan yang indah dengan menghadap langsung ke area pantai,” ujar Dony.