KAI Group telah melayani 21.680.970 penumpang sepanjang periode angkutan Lebaran 2025 arau terhitung sejak 21 Maret-6 April 2025. Selama periode itu, KAI Group menyediakan 59,1 juta tempat duduk, dari jumlah itu, 98% untuk kelas ekonomi.
Vice President Public Relations KAI Anne Purba mengatakan, layanan KAI pada Lebaran kali ini meliputi layanan kereta api jarak jauh, kereta lokal, commuter line, LRT Sumatera Selatan, LRT Jabodebek, dan KA Perintis Makassar-Parepare.
“Seluruh upaya ini ditujukan agar layanan kereta api semakin dapat diakses dan digunakan oleh berbagai lapisan masyarakat, sekaligus mendukung integrasi antarmoda di berbagai wilayah,” kata Anne dalam keterangan resminya pada Selasa (8/4).
Dari beberapa layanan itu, kata Anne, kereta api jarak jauh dan lokal yang dikelola KAI mencatatkan total sekitar 3,7 juta pelanggan; commuter line dan kereta lokal yang dikelola KAI Commuter melayani sekitar 16,3 juta pelanggan;LRT Sumatra Selatan mencatat sekitar ribu pelanggan; dan KAI Bandara yang melayani rute ke dan dari bandara mencatat sekitar 363 ribu pelanggan.
Selanjutnya, kata Anne, layanan wisata yang dikelola KAI Wisata berkontribusi melayani sekitar 15 ribu lebih pelanggan. Untuk layanan kereta cepat Whoosh yang dioperasikan KCIC, tercatat sekitar 273 ribu pelanggan selama periode angkutan Lebaran.
Masih kata Anne, jumlah penumpang LRT Jabodebek telah melayani sekitar 824 ribu orang, dan KA Perintis Makassar-Parepare menjual sekitar 12 ribu lebih tiket.
“Pada 6 April 2025, Whoosh mencatat jumlah pelanggan harian tertinggi dengan sekitar 23 ribu lebih pelanggan per hari. Hingga 7 April pagi, total tiket Whoosh yang terjual sejak 21 Maret hingga 11 April telah mencapai sekitar 291 ribu lebih tiket,” tambah Anne.
Pencapaian itu, kata Anne, menunjukkan transportasi kereta api masih menjadi pilihan masyarakat untuk beraktivitas mudik Lebaran.
“Sejalan dengan visi menggerakkan transportasi berkelanjutan, meningkatkan kualitas hidup masyarakat. KAI Group akan terus menghadirkan inovasi dan peningkatan layanan untuk menjawab kebutuhan mobilitas masyarakat yang dinamis dan beragam,” ujarnya.
