
ID Food Memacu Inovasi

ID Food
BUMN Holding pangan ID Food terus lakukan inovasi dari berbagai sektor guna memperkuat ekosistem pangan nasional. Hal ini dibuktikan dengan diraihnya 4 penghargaan inovasi di ajang Temu Karya Mutu dan Produktivitas Nasional (TKMPN) XXVI tahun 2022 yang digelar oleh Wahana Kendali Mutu (WKM) bekerja sama dengan Asosiasi Manajemen Mutu & Produktivitas Indonesia (AMMPI) dan didukung oleh Kementerian Ketenagakerjaan RI.
“ID Food Group raih 3 Gold dan 1 Platinum yang diikuti sekitar 3094 peserta (394 Tim) yang berkompeten di tingkat nasional dalam bidang manajemen mutu dan produktivitas kerja,” jelas Direktur Pengembangan dan Pengendalian usaha Holding Pangan ID Food Febriyanto, pada Minggu (27/11/2022).
Ia juga menjelaskan bahwa inovasi yang dilakukan ID Food ini seperti serial Transformers, ada serial inovasi bisa disebut Transfarmer (Transformation of Farmer).
Serial pertama, melalui karya inovasi ECOB yang menghantarkan anak perusahaan PT PG Rajawali I raih penghargaan Gold. Inovasi ECOB ini dengan cara memodifikasi implemen traktor pertanian yang memberikan solusi dalam aplikasi bahan organik blotong di lahan tebu khususnya ratoon.
Melalui ECOB, pemanfaatan limbah blotong menjadi lebih efektif dan efisien sehingga berdampak pada peningkatan kualitas tanah dan produktivitas tanaman tebu sebagai bahan baku komoditas gula. Alat ECOB ini mampu menyeragamkan dosis dan menjatuhkan bahan organik blotong tepat pada pangkal alur tebu, sehingga memenuhi aspek tepat cara dan tepat dosis.
“Sebagai dukungan kami dalam perbaikan hulu pangan dan membantu petani tebu dalam optimalisasi produksi, kami sudah memetakan anak usaha yang bergerak di sektor gula untuk mengimplementasikan inovasi ini kepada mitra petani tebu,” jelas Febriyanto.
Setelah dilakukan implementasi alat ECOB pada lahan seluas 145 Ha, didapatkan bahwa alat ECOB meningkatkan efisiensi waktu dari 5 hari/Ha menjadi 3 jam/Ha.
Penggunaan ECOB juga dapat merangsang petani untuk mengaplikasikan blotong dikebunnya. Sehingga diharapkan dapat meningkatkan produktivitas tanaman sebanyak 50 Ku/Ha. Pengaplikasian blotong di lahan dapat juga mendukung zero waste untuk mengurangi pencemaran lingkungan.
Di serial kedua, melalui karya inovasi digital dashboard produksi sebagai Tools Enterprise Performance Monitoring dengan memanfaatkan teknologi 2.0 ke teknologi 4.0 secara bertahap. Inovasi ini menjadikan anak perusahaan PT PG Rajawali II meraih penghargaan Gold.
Sistem ini dapat mengakses data kinerja secara real time, dengan terpasangnya sensor-sensor di mesin-mesin pabrik gula. Melalui sistem ini diharapkan juga dapat memperluas kemitraan dan menarik minat petani tebu bermitra dengan ID Food group.
Selanjutnya, inovasi ID Food melahirkan karya superprogram UAV untuk penentuan masa panen garam yang menghantarkan anak perusahaan PT Garam meraih penghargaan Platinum.
Adanya inovasi untuk sektor garam ini menjadi solusi karena dapat memantau kualitas dan kuantitas produksi garam dengan teknologi secara real time yang mencakup luasan area dan spatial variability. Dan, dapat mengetahui salinitas di setiap lahan dan mempermudah pengukuran hasil akhir pada kuantitas di garam.
“Serial inovasi ID Food Group, mempertimbangkan keseimbangan hulu dan hilir pangan,” tambah Febriyatno.
Di serial keempat ada di hilir sektor perdagangan, yang menghantarkan anak perusahaan PT Rajawali Nusindo juga meraih Gold atas karya inovasi digitalisasi market survey.
“Keunggulan dari karya di hilir ini dengan optimalisasi pemetaan pasar, melalui implementasi sistem digital untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi kegiatan pemetaan pasar, yang dirumuskan melalui remodel process, implementasi sistem digital, dan pemberian edukasi tentang urgensi pemetaan pasar,” kata Febriyanto.
Adanya inovasi digitalisasi market survey juga membuka peluang perusahaan untuk mewujudkan berbagai macam informasi pasar sesuai kebutuhan.
Leave a reply
