Hasil Riset SiteMinder: 93% Wisatawan Indonesia Berencana Ulangi Perjalanan yang Sama

0
212
Reporter: Rommy Yudhistira

Hasil riset SiteMinder platform penjualan hotel terbuka soal perilaku wisatawan dalam negeri dalam SiteMinder’s Changing Traveller Report 2023 menemukan 93% wisatawan Indonesia berniat mengulangi perjalanan dengan jumlah yang sama. Temuan ini sama dengan perilaku dalam setahun terakhir.

Kemudian, 65% wisatawan Indonesia berniat untuk bepergian lebih banyak dari yang dilakukan selama setahun terakhir. Lalu, jumlah wisatawan Indonesia yang berencana bepergian ke luar negeri juga mengalami peningkatan 2 kali lipat atau sebesar 25% dari tahun sebelumnya yang hanya sebesar 10%.

Regional Vice President SiteMinder Asia Pasifik Bradley Haines mengatakan, hasil riset tersebut menunjukkan sektor perjalanan di Indonesia mengalami kemajuan. Hal tersebut tidak terlepas dari peranan penting penyedia akomodasi.

“Berbeda dengan beberapa tahun terakhir, kami melihat niat yang lebih kuat dari wisatawan Indonesia untuk bepergian ke luar negeri saja dan mengalokasikan dana untuk hal tersebut, bahkan di tengah tekanan inflasi,” kata Haines dalam keterangan resminya di peluncuran hasil riset di Veranda Hotel, Gondangdia, Jakarta, Rabu (4/10).

Baca Juga :   Pengguna DANA Tembus 60 Juta Selama 3 Tahun Berkiprah

Dalam riset yang sama, kata Haines, 73% wisatawan Indonesia menerima penyedia akomodasi dengan tingkat pelayanan yang rendah. Responden memahami hal itu lantaran kurangnya staf yang dimiliki penyedia.

Dari sisi teknologi, kata Haines, hasil riset SiteMinder juga menemukan 65% wisatawan menilai industri akomodasi tertinggal dalam penggunaan sistem teknologi. Di sisi lain, 92% responden setuju dengan penggunaan teknologi untuk penyedia properti akomodasi agar bisa melayani dengan baik.

Adapun penggunaan teknologi tersebut meliputi artificial intelligence (AI), media sosial, dan situs pemesanan. Riset SiteMinder, kata Haines, juga menyoroti sejauh mana penerapan teknologi digital di Indonesia. Hasilnya, wisatawan Indonesia saat ini tidak hanya bergantung pada digital, namun juga ingin memiliki pengalaman yang lebih baik lagi.

“Melalui riset kami, kami sekarang tahu bahwa mereka menganggap industri akomodasi berada di belakang dalam hal adopsi teknologi, dan penyedia akomodasi harus melihat ini sebagai ajakan untuk berinvestasi dalam modern technology commerce yang memungkinkan mereka untuk memenuhi kebutuhan dan harapan pelanggan saat ini,” tutur Haines.

Baca Juga :   Industri Tunggu Dukungan Pemerintah soal Bus dan Motor Listrik Nasional

Sebagai informasi, SiteMinder’s Changing Traveller Report 2023, menganalisis lebih dari 10 ribu wisatawan di seluruh dunia termasuk Indonesia dan 11 negara lainnya pada periode Juli 2023. Laporan ini menjadi dasar dari 4 karakteristik utama seperti the enduring explorer, the digital dependent, the memory maker, dan the conscious collaborator. Keempat karakteristik tersebut dinilai sebagai dasar dari rencana perjalanan, yang akan berdampak pada industri akomodasi global selama setahun ke depan.

Dapatkan berita dan analisis seputar ekonomi, bisnis dan lainnya hanya di theiconomics.com.

Pastikan untuk mengikuti perkembangan terbaru, berita, dan event The Iconomics di akun sosial media kami:
Instagram: the.iconomics
TikTok: @theiconomics
YouTube: @theiconomics
X: theiconomic
LinkedIn: The Iconomics

Leave a reply

Iconomics