Hari Bumi 2022, Pelaku Industri dan Bisnis Harus Berkontribusi dalam Mengurangi Jejak Karbon

0
582

Pada Hari Bumi Sedunia, Jumat (22/4), PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (Saratoga), East Ventures, dan PT Xurya Daya Indonesia (Xurya) menggelar diskusi bertajuk “Invest in Our Planet : How Saving Our Planet should also Save Your Money”.

Diskusi ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dan pelaku industri dalam mengurangi jejak karbon dengan cara membenahi penggunaan energi, mengelola benda yang tidak terpakai dan memulihkan pelestarian keanekaragaman hayati.

Para pembicara adalah Eka Himawan, Co-founder & Managing Director Xurya Daya, Bijaksana Junerosano, Founder & CEO Waste4Change dan Jerffrey Chatellier, CEO Forest Carbon.

Penggunaan energi fosil sebagai pembangkit listrik masih didominasi oleh pelaku industri dan bisnis, padahal emisi karbon yang dihasilkan oleh energi fosil cukup tinggi yakni mencapai 1,24 ton CO2 per MegaWatt (MW). Membenahi penggunaan energi fosil menjadi penggunaan Energi Baru Terbarukan (EBT) salah satunya PLTS Atap, perlu dilakukan guna melepaskan ketergantungan terhadap energi fosil dan membantu menekan laju pemanasan global.

“Meningkatkan efisiensi energi melalui penggunaan energi terbarukan dapat mengurangi jejak karbon bagi masyarakat, terutama pelaku industri dan bisnis. Selain murah dan mudah, instalasi PLTS Atap juga dapat menjadi solusi dalam menghasilkan energi bersih dan menekan percepatan perubahan iklim,” ujar Eka Himawan, Co-founder & Managing Director Xurya Daya.

Baca Juga :   East Ventures Beri Pendanaan untuk Startup Kios Makanan Ayam Goreng Terasi

Selain membenahi penggunaan energi, salah satu opsi untuk mendukung lingkungan yang berkelanjutan adalah pengelolaan sampah, mengingat sampah tidak hanya menjadi permasalahan di darat, tetapi juga di lautan. Pengelolaan sampah perlu dilakukan untuk mengurangi volume sampah dari sisa pengelolaan produksi, distribusi, hingga konsumsi dengan mendaur ulang dan tidak menimbun atau membakarnya.

“Menjaga kelestarian lingkungan merupakan tanggung jawab bersama dan harus dimulai sesegera mungkin, mengingat kerusakan lingkungan lebih cepat ketimbang solusi yang diterapkan. Mulai dari hal yang mendasar, seperti mengelola sampah ataupun limbah perusahaan secara bijaksana dan bertanggung jawab, sehingga akan mempercepat terciptanya ekonomi sirkular,” ujar Bijaksana Junerosano, Founder & CEO Waste4Change.

Tidak hanya itu, restorasi ekosistem dan hutan yang telah terdegradasi juga berperan sangat signifikan dalam penurunan gas rumah kaca (GRK) yang menjadi faktor penting dalam pengendalian perubahan iklim. Tidak hanya pemerintah, restorasi hutan juga perlu dilakukan oleh multistakeholder agar tetap terjaganya keanekaragaman hayati dan memberikan manfaat bagi masyarakat setempat.

“Restorasi hutan juga perlu dilakukan untuk melestarikan keanekaragaman hayati. Hal ini juga membutuhkan keterlibatan masyarakat sekitar, karena pemberdayaan masyarakat berkontribusi memajukan solusi lokal dan mendorong partisipasi aktif dalam restorasi ekosistem hutan,” ujar Jerffrey Chatellier, CEO Forest Carbon.

Baca Juga :   East Ventures dan Forge Ventures Beri Pendanaan untuk Nexmedis

Perusahaan yang memberikan dampak sosial dan lingkungan juga menarik para investor global untuk memberikan pendanaan. Hal ini yang dilakukan oleh East Ventures, perusahaan venture capital terkemuka di Asia Tenggara yang menerapkan pendekatan ESG dalam investasi dan juga Saratoga, sebagai perusahaan investasi aktif terkemuka dengan pengalaman dan keahlian di bidang investasi selama lebih dari dua dekade di Indonesia maupun Asia Tenggara.

East Ventures dan Saratoga terus berkomitmen untuk terus memberikan dampak melalui investasinya, salah satunya dengan memberikan dukungan kepada perusahaan yang memiliki visi untuk membenahi, mengelola dan melestarikan keanekaragaman hayati seperti yang dilakukan oleh Xurya, Waste4Change, dan Forest Carbon.

Dapatkan berita dan analisis seputar ekonomi, bisnis dan lainnya hanya di theiconomics.com.

Pastikan untuk mengikuti perkembangan terbaru, berita, dan event The Iconomics di akun sosial media kami:
Instagram: the.iconomics
TikTok: @theiconomics
YouTube: @theiconomics
X: theiconomic
LinkedIn: The Iconomics

Leave a reply

Iconomics