Gunung Raja Paksi Ungkap Komitmen Emisi Nol Persen, Apa Inisiatifnya?

0
107

PT Gunung Raja Paksi Tbk (GRP) mengumumkan partisipasinya dalam inisiatif Near-Zero Steel 2030. Inisiatif ini yang disponsori oleh First Movers Coalition (FMC) dari World Economic Forum, bertujuan untuk mempercepat pengembangan dan komersialisasi teknologi inovatif dengan emisi rendah dalam sektor baja global.

The Mission Possible Partnership (MPP) memproyeksikan peningkatan permintaan baja hingga 30% pada tahun 2050 menekankan urgensi bagi industri baja untuk mengadopsi praktik ramah lingkungan.

“Di GRP, kami memahami pentingnya memajukan inovasi dan kerjasama untuk mengatasi tantangan lingkungan yang dihadapi oleh industri baja. Dengan berpartisipasi dalam inisiatif Near-Zero Steel 2030, kami bertujuan menjadi pelopor perubahan transformatif, mendorong adopsi metode produksi baja yang lebih bersih dan berkelanjutan,” kata Advisor GRP, Kelvin Fu dalam keterangan resminya.

Presiden Direktur GRP, Fedaus juga menekankan komitmen perusahaan terhadap keberlanjutan dengan mengomentari partisipasi perusahaan ini. Menurutnya, inisiatif Near-Zero Steel 2030 sejalan dengan komitmen GRP terhadap praktik bisnis yang berkelanjutan dan bertanggung jawab.

”Kami mengakui peran penting baja dalam berbagai industri dan percaya bahwa dengan berpartisipasi aktif dalam inisiatif ini, kami dapat berkontribusi pada masa depan yang lebih berkelanjutan,” kata Fedaus.

Baca Juga :   WWF 2024: Targetkan Pertumbuhan Bisnis Rendah Emisi, Ini Prioritas Pertamina NRE

First Movers Coalition, yang terdiri dari perusahaan-perusahaan yang memanfaatkan kekuatan pembelian mereka untuk mendorong pasar awal teknologi bersih, memimpin inisiatif Near-Zero Steel 2030. Inisiatif ini terdiri dari tiga tantangan terkait yang bertujuan untuk mendekarbonisasi industri baja.

GRP aktif berpartisipasi dalam Near-Zero Steel Supply Challenge, berusaha mengidentifikasi dan terhubung dengan produsen baja progresif secara global yang berkomitmen untuk menghasilkan baja dengan emisi mendekati nol. Tantangan ini mengatasi hambatan untuk meningkatkan pasokan baja mendekati nol dan mencari solusi potensial untuk mengatasinya.

Setelah identifikasi produsen baja ini, mereka akan dihubungkan dengan pembeli baja melalui Near-Zero Demand Challenge, mendorong perjanjian offtake formal untuk mengamankan pasokan di masa depan. Secara bersamaan, mitra teknologi yang memungkinkan akan dihubungkan melalui Near-Zero Enabling Technology Challenge, dengan tujuan menyediakan inovasi yang diperlukan untuk produksi baja dengan emisi mendekati nol di seluruh dunia.

Inisiatif ini tidak hanya mengumpulkan perusahaan baja global yang berkomitmen untuk mengurangi emisi, tetapi juga mengirimkan sinyal permintaan yang kuat kepada industri, mendorong kolaborasi baru antara penyedia baja dengan emisi rendah dan perusahaan baja. Ini merupakan langkah penting menuju pengurangan produksi baja yang bergantung pada batu bara, pengurangan ketergantungan pada bahan bakar fosil, dan memajukan transisi ke produksi baja hijau berbasis hidrogen dan energi terbarukan untuk mencapai target 1.5°C.

Leave a reply

Iconomics