Greenfields Indonesia Bangun Reaktor Biogas di Peternakan Blitar, Bisa Produksi 7.200 m³ Biogas Setiap Hari

0
282

PT Greenfields Dairy Indonesia (Greenfields Indonesia) membangun reaktor biogas baru di peternakan keduanya di Wlingi, Blitar, Jawa Timur. Wakil Bupati Blitar, Rahmat Santoso mengatakan atas nama masyarakat dan pemerintah Kabupaten Blitar, pihaknya menyampaikan apresiasi kepada Greenfields Indonesia karena telah berupaya melakukan pengolahan limbah dengan mendirikan pengolahan biogas.

“Ini menjadi bukti nyata bahwa Greenfields Indonesia sangat peduli dengan lingkungan. Seperti yang kita ketahui bersama biogas sangat bermanfaat untuk lingkungan yang lebih bersih, mengurangi efek gas rumah kaca dan hasilnya dapat digunakan sebagai bahan bakar rumah tangga dan pupuk organik,” kata Rahmat dalam keterangan resminya.

Head of Dairy Farm Development & Sustainability, Government, Environment and Safety Farm Greenfields Indonesia, Heru Setyo Prabowo menjelaskan sejak awal pihaknya berkomitmen untuk melakukan bisnis yang terintegrasi mulai peternakan, pabrik, hingga produk tiba di tangan konsumen. Tujuannya adalah agar dapat memegang kontrol penuh atas kualitas dan nutrisi produk maupun dampak yang mungkin dihasilkan selama proses produksi berlangsung.

Baca Juga :   Greenfield Memacu Peternak Sapi Susu Perah Tingkatkan Produksi Susu

“Oleh karenanya kami berinvestasi secara utuh membangun peternakan dan pabrik modern berskala internasional lengkap dengan fasilitas-fasilitas yang di antaranya dibutuhkan dalam menjaga lingkungan, seperti melalui kehadiran reaktor biogas di Blitar,” katanya.

Heru mengatakan reaktor biogas yang dibangun memiliki kapasitas 12.000 m³. Dengan total lebih dari 9.000 ekor sapi, pihaknya memproyeksikan akan dapat menghasilkan 7.200 m³ biogas setiap harinya. Biogas kemudian akan diubah menjadi listrik dengan daya sebesar kurang lebih 15.800 kilowatt-jam.

“Energi bersih dan terbarukan ini tentunya akan sangat bermanfaat untuk operasional di peternakan karena dapat mengurangi ketergantungan kami pada bahan bakar fosil dan semakin menurunkan jejak emisi karbon. Selain itu, hasil ampas limbah kotoran sapi dari pengelolaan reaktor biogas tersebut akan menjadi pupuk organik dengan kualitas yang lebih baik,” kata Heru.

Leave a reply

Iconomics