FAA Belum Izinkan 737 MAX untuk Kembali Terbang

Otoritas Penerbangan Nasional (FAA) Amerika Serikat masih belum mengizinkan pesawat Boeing tipe 737 MAX untuk kembali terbang. FAA masih menunggung serangkaian tindakan yang masih perlu diselesaikan Boeing termasuk mengirimkan perbaikan perangkat lunak versi pra-produksi.

Kepala FAA Steve Dickson mengatakan, pihaknya telah bertemu dengan pejabat eksekutif Boeing di Renton, Washington pada Kamis (19/9) dan menguji perangkat lunak yang telah mengalami perbaikan dalam sebuah simulator. Pekan depan, Dickson akan bertemu dengan sekitar pejabat keselamatan penerbangan di Montreal untuk membahas status 737 MAX yang dilarang terbang di seluruh dunia setelah dua kecelakaan fatal.

FAA sedang mengkaji perubahan perangkat lunak dan pelatihan yang digelar Boeing selama berbulan-bulan. Akan tetapi, belum ada kepastian kapan Boeing bisa melakukan uji sertifikasi penerbangan, sebuah langkah yang diperlukan sebelum pesawat diizinkan untuk mengudara lagi.

Dalam wawancara dengan Reuters, Dickson menuturkan, ada beberapa tahapan yang harus dijalani sebelum Boeing menggelar uji sertifikasi. Lamanya waktu yang dijalani dalam tahapan itu mungkin mencapai sekitar sebulan sebelum akhirnya FAA memutuskan memberikan izin terbang kembali kepada 737 MAX.

Beberapa pejabat pemerintahan memperkirakan Boeing belum akan melakukan uji sertifikasi setidaknya hingga pertengahan Oktober nanti. Pun demikian dengan FAA yang sama sekali belum menetapkan tanggal uji sertifikasi terbang 737 MAX itu.

Soal tertutupnya Boeing memberi informasi kepada FAA, Dickson mengatakan, pihaknya puas atas sikap responsif Boeing dan itu telah sesuai dengan harapan mereka.

Boeing seringkali mengungkapkan 737 MAX akan kembali mengudara pada awal kuartal (3 bulanan) keempat tahun ini. Ditambah lagi Boeing mengaku kerja samanya dengan FAA dan regulator lainnya berjalan dengan baik. Dickson memastikan, FAA masih perlu melihat sistem kotrol dan perbaikan yang telah dibuat Boeing.