
Divisi EDM Bank Mandiri Hadir untuk Songsong Era Industri 4.0

Ilustrasi gedung Bank Mandiri/Kompas.com
Kesadaran pentingnya kemajuan teknologi informasi membuat PT Bank Mandiri (Persero) Tbk mendirikan Divisi Enterprise Data Management (EDM) pada 2014. Ini juga menjadi bagian dari menyambut era industri 4.0 yang mampu meningkatkan efisiensi dan efektivitas perusahaan.
Head of EDM Bank Mandiri Billy Setiawan mengatakan, fungsi divisi ini meliputi memantau kualitas data, me-govern data agar definisi data sesuai dan tersentralisir, serta mensentralisir data dari seluruh nasabah dan yang kemudian dapat digunakan untuk berbagai aktivitas berupa membuat laporan, analisa, dan dashboard.
“Kita punya departemen data management dan development, information management dan business analytics. Kita betul-betul end to end dari managing data sampai kita bisa hasilkan output. Seluruh data di Bank Mandiri seharusnya berada di sini,” kata Billy dalam konferensi video di acara “Future Force Festival 2020”, Sabtu (09/5).
Peran EDM, lanjut Billy, juga bukan hanya dari segi finansial, misal di tengah situasi pandemi Covid-19 ini, EDM bisa memantau laporan pegawai yang terkena dampak Covid-19, lalu memonitor juga bagaimana efektifitas dari work from home (WFH) di tiap-tiap divisi baik di pusat maupun cabang, hingga menentukan apakah perlu menutup cabang.
“EDM bekerja long hours untuk menyiapkan seluruh informasi tersebut yang disajikan dalam bentuk dashboard setiap harinya. Jadi, kita berkolaborasi, konsolidasi, bekerja sama dengan cabang-cabang yang cukup banyak, sekitar 300 cabang, lalu kita konsolidasikan datanya dan publish dalam bentuk dashboard,” kata Billy.
Dengan banyaknya data yang tersebar dari berbagai elemen departemen Bank Mandiri, Billy mengaku, masalah pasti bisa saja terjadi, seperti data tidak matching atau salah input. Jika ini terjadi, Bank Mandiri akan mengambil langkah cepat menghitung ulang lagi dan memastikan data benar. Karena kesalahan data yang minimal pun dapat mengakibatkan analisis perusahan menjadi keliru.
“Kualitas data sangat penting dan sebelumnya orang tidak terlalu peduli bahwa salah input data itu impactnya sangat besar. Dari sini tim EDM dari masing masing departemen akan belajar bagaimana memastikan bekerja sama dengan grup-grup dan divisi lain, lalu kedua bagaimana men-develop suatu informasi dalam bentuk laporan atau dashboard yang benar-benar baik dan dapat dilakukan dalam waktu singkat,” tuturnya.
Dengan tim sebesar 100 karyawan, Billy berserta timnya bertugas untuk memperoleh, mengawas, dan mensentralisir data dari 200 lebih divisi yang terdapat di Bank Mandiri. Apalagi di situasi saat ini, EDM dituntut untuk bekerja secara lebih intens dan lebih cepat selama 6-7 pekan terakhir.
Saat ini timnya mampu mengolah data yang dibutuhkan dan menghasilkan output baik berupa laporan maupun dashboard yang ditampilkan bagi manajemen perusahaan dalam waktu 5 hari saja. Menurut Billy, sebelum pandemi merebak biasanya tim membutuhkan waktu 2 minggu untuk menghasilkan output yang sama.
“Sense of urgency ini sangat penting terkait data visualisasi. Tim juga terus belajar dan progresnya baik dengan pressure yang cukup supaya mereka bisa berpikir lebih baik lagi agar bagaimana memvisualisasi dashboard secara lebih baik,” kata Billy.
Leave a reply
