
Data Survei Sebut Masyarakat Kian Sadar Kelola THR

Menjelang Hari Raya Idulfitri 1446 Hijriah, sebagian besar pegawai negeri dan swasta sudah menerima tunjangan hari raya (THR). Pada umumnya, THR akan digunakan untuk keperluan berbelanja dan memenuhi kebutuhan lainnya untuk menyambut Lebaran.
Marketing, Alternate and Direct Business Group Head Astra Life Windy Riswantyo mengatakan, berdasarkan hasil survei YouGov, 58% generasi milenial memilih menggunakan THR untuk menabung. Kemudian, 56% memilih untuk berbelanja, dan 56% dimanfaatkan untuk zakat atau donasi.
Berbeda dengan generasi milenial, kata Windy, generasi Z cenderung memilih untuk menabung sebesar 64%, dan 31% digunakan untuk investasi. Secara keseluruhan, data tersebut mencerminkan kesadaran masyarakat untuk mengatur keuangan cukup membaik.
Meski demikian, kata Windy, tahun ini masih diselimuti dengan berbagai tantangan ekonomi. Misalnya, merujuk data Badan Pusat Statistik (BPS) kelas menengah menurun 9,48 juta orang, dari 57,33 juta pada 2019 menjadi 47,85 juta jiwa pada 2024.
Berangkat dari fakta itu, kata Windy, maka penting untuk mengelola THR, sehingga masyarakat dapat berhati-hati dalam mengatur pengeluaran.
“Kondisi saat ini menjadi alarm bagi masyarakat untuk mengatur alokasi THR berdasarkan skala prioritas kebutuhan. Di tengah situasi ini, satu hal yang tetap jadi prioritas utama adalah menjaga ketahanan finansial keluarga tanpa menghilangkan esensi Hari Raya Idulfitri,” kata Windy dalam keterangan resminya pada Rabu (26/3).
Soal itu, Astra Life merekomendasikan 3 cara untuk menentukan prioritas pengeluaran ketika menerima THR. Pertama, memenuhi kebutuhan esensial terlebih dahulu; kedua, mengutamakan menjaga keluarga dengan produk asuransi jiwa; dan menggunakan uang THR untuk investasi.
“Ketiga rekomendasi prioritas tersebut dapat membantu keluarga Indonesia untuk bisa mengalokasikan THR, tidak hanya untuk Hari Raya Idulfitri saat ini, namun untuk persiapan masa depan,” ujarnya.
Leave a reply
