Blue Bird Sebut Komunikasi Faktor Penting di Masa Krisis

PT Blue Bird Tbk menilai komunikasi menjadi faktor yang penting di dalam menghadapi krisis seperti pandemi Covid-19 seperti sekarang ini. Karena itu, komunikasi dinilai jangan hanya satu arah melainkan dua arah sehingga bisa lebih inklusif dalam berkomunikasi.

“Dan bisa lebih cepat dalam melakukan perubahan yang diperlukan. Saat ini utamanya bagaimana kita menghadapi pandemi sehingga komunikasi tidk hanya keluar tapi juga ke dalam,” kata Direktur Utama PT Blue Bird Noni Purnomo dalam sebuah webinar, Sabtu (5/12).

Noni menuturkan, pada saat krisis yang paling penting dijaga adalah kondisi internal. Jika kondisi internal sudah solid, maka komunikasi keluar akan menjadi lebih baik. Di masa pandemi ini, kata Noni, Blue Bird melakukan 2 hal secara bersamaan sebagai faktor penting dalam komunikasi.

Pertama, kata Noni, adalah menjaga semangat pada masa sulit karena krisis yang dihadapi saat ini sungguh nyata. Kedua, secara bersamaan membangun harapan untuk masa depan agarketika krisis berlalu, perusahaan tidak ketinggalan untuk bangkit.

“Jadi menyeimbangkan 2 hal ini sangat penting dalam faktor komunikasi itu,” kata Noni.

Untuk menjaga semangat pada krisis, kata Noni, pihaknya membuka komunikasi secara transparan di internal. Soal ini menjadi penting dan tidak boleh ada penyangkalan atas situasi yang ada.

“Sebelum PSBB kami sudah siapkan komunikasi menghadapi penting. Dan kita mencontoh negara-negara seperti Tiongkok, Korea Selatan dalam menghadapi pandemi. Kita juga perlu menjaga agar perusahaan tetap sehat sehingga harus ada realokasi anggaran. Ini kita lakukan komunikasi secara internal dan eksternal,” katanya.

Sebagai informasi, Blue Bird saat ini sudah berkembang dari 2 kendaraan di 1972 menjadi lebih dari 25 ribu kendaraan yang beroperasi saat ini. Kemudian, Blue Bird juga mempekerjakan lebih dari 35 ribu sopir dan karyawan dan beroperasi di 20 kota di Indonesia.