
Astra International Bukukan Laba Bersih Rp 33,8 T atau Naik 17% Dibanding Tahun 2022

Presiden Direktur Astra, Djony Bunarto Tjondro menyampaikan keterangan dalam konferensi pers paparan kinerja Kuartal III 2023, Selasa (13/11).
PT Astra International Tbk membukukan laba bersih sebesar Rp 33,8 triliun atau meningkat 17% dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya mencapai Rp 28,9 triliun. Sedangkan nilai laba bersih apabila tidak termasuk penyesuaian investasi grup di PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) dan Hermina mencapai Rp 34,0 triliun atau naik 12% dibandingkan periode sebelumnya yang sebesar Rp 30,4 triliun.
Presiden Direktur Astra International Djony Bunarto Tjondro mengatakan, pencapaian kinerja Astra grup ditopang dari adanya pemulihan penjualan sepeda motor, dan pertumbuhan bisnis pembiayaan konsumen. Berdasarkan catatannya, penjualan sepeda motor naik 22% dengan jangkauan pasar yang meningkat.
“Kenaikan laba bersih ini merefleksikan peningkatan kinerja dari hampir seluruh divisi bisnis grup, terutama bisnis otomotif dan jasa keuangan,” kata Djony dalam keterangan resminya pada Selasa (27/2).
Selanjutnya, kata Djony, Astra mencatatkan nilai aset bersih per saham sebesar Rp 4.907 pada 31 Desember 2023. Nilai tersebut naik 3% dibandingkan posisi pada 31 Desember 2022. Begitu pula belanja modal dan investasi konsolidasi grup pada 2023 meningkat 2 kali lipat menjadi Rp 45,9 triliun karena investasi PT United Tractors Tbk di sektor nikel dan energi baru terbarukan.
Sementara itu, kata Djony, utang bersih anak perusahaan grup di divisi jasa keuangan meningkat menjadi Rp 52,2 triliun dari Rp 44,5 triliun pada akhir 2022. Angka tersebut sejalan dengan pertumbuhan penyaluran kredit sepeda motor.
“Grup tetap menunjukkan resiliensi dengan diversifikasi portofolio bisnisnya, meskipun harga komoditas turun dan kondisi perekonomian melemah pada semester kedua. Jika kedua kondisi ini masih berlanjut, kami mengantisipasi terjadinya penurunan siklus pertumbuhan di tahun 2024,” ujar Djony.
Kemudian, kata Djony, pihaknya akan mengusulkan pembagian dividen final sebesar Rp 421 per saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perseroan pada April 2024. Dividen final yang akan diusulkan tersebut, bersamaan dengan pembagian dividen interim sebesar Rp 98 per saham yang dibagikan pada Oktober 2023, sehingga totalnya menjadi Rp 519 per saham, dengan rasio pembayaran dividen sebesar 62%.
Usulan direksi terhadap dividen final, kata Djony, berdasarkan kinerja perseroan yang sangat baik, dan harga batu bara yang masih tinggi pada Semester I/2023. Hal itu juga mencerminkan pemulihan yang terus berlanjut pasca-pandemi Covid-19.
Masih kata Djony, pihaknya optimistis Astra Grup akan berada pada posisi yang baik untuk mencapai pertumbuhan jangka panjang. Hal itu diyakini dapat terwujud dengan adanya penguatan bisnis inti, dan investasi baru yang mendukung strategi prioritas Astra.
“Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada para pemangku kepentingan atas dukungan dan kepercayaannya, khususnya karyawan grup, yang keteguhan komitmen dan dedikasinya telah mewujudkan semua pencapaian kami.” katanya.
Leave a reply
